Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengantisipasi peningkatan arus kapal tanker melalui Selat Malaka, Selat Singapura, Sunda, dan Lombok.
Direktur Kenavigasian Hengki Angkasawan menuturkan perlu ada antisipasi terhadap potensi ancaman keselamatan serta keamanan pelayaran global seiring padatnya lalu lintas alur pelayaran pada Selat Malaka dan Selat Singapura.
Menurutnya, perairan Indonesia diprediksi akan terus meningkat terutama oleh kapal tanker yang mengangkut minyak dari Timur Tengah ke Asia yang mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi, di mana lintas yang akan menuju kesana melalui Selat Malaka dan Selat Singapura, Sunda dan Lombok.
“Oleh karena itu, kami perlu menetapkan Rancangan Umum Tata Alur Pelayaran [RUTAP] di Wilayah Kerja Disnav Kelas I Dumai. Hal ini guna mengantisipasi adanya potensi ancaman keselamatan serta keamanan pelayaran global seiring kian padatnya lalu lintas alur pelayaran pada Selat Malaka dan Selat Singapura,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (1/10/2021).
Adapun RUTAP wilayah kerja Distrik Navigasi Kelas I Dumai memuat pola ruang penggunaan perairan, rencana struktur alur pelayaran, rencana pola alur pelayaran yang meliputi kebutuhan alur strategis, penetapan alur strategis Distrik Navigasi kelas I Dumai, strategi pengembangan alur, indikasi program dan pengembangan kegiatan pelayaran, pelaksanaan pembangunan alur, dan indikasi anggaran dan sumber-sumber pembiayaan.
“Desktop study RUTAP ini merupakan salah satu gagasan yang bagus dan baik mengingat masih banyak alur pelayaran, baik alur pelayaran umum dan perlintasan serta alur pelayaran masuk pelabuhan yang belum ditetapkan,” imbuhnya.
Hengki menegaskan, Pemerintah dalam menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim yang efektif dan efisien membutuhkan kebijakan berupa beberapa penguatan, diantaranya fungsi alur pelayaran, aksesibilitas dan keselamatan pelayaran antar simpul pelabuhan dan pendukungnya.
Pemerintah juga akan terus meningkatkan pelayanan sistem rute dan tata cara berlalu lintas pada jaringan alur pelayaran, pengembangan ekonomi wilayah melalui ketersediaan jaringan dalam komponen transportasi laut (alur pelayaran), penentuan alur pelayaran strategis di wilayah kerja Distrik Navigasi, dan menjaga kawasan konservasi dan lingkungan maritim di sekitar alur pelayaran, serta skala prioritas penetapan alur pelayaran umum dan perlintasan serta alur pelayaran masuk pelabuhan.
Sebagai informasi, Dumai masuk sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang memiliki sistem jaringan transportasi laut seperti Pelabuhan Angkutan Laut dan Terminal Khusus. Berdasarkan informasi dari desktop study RUTAP, Pelabuhan Dumai tetap menjadi pelabuhan umum yang tertinggi dalam pengapalan crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah, dengan rata-rata 400.000 ton tiap bulannya.