Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

PMI Manufaktur Ekspansif, Konsumsi Barang Nonesensial Bakal Tumbuh

Membaiknya aktivitas perekonomian membuat masyarakat kembali melakukan belanja, rekreasi, hingga investasi.
Wibi Pangestu Pratama
Wibi Pangestu Pratama - Bisnis.com 01 Oktober 2021  |  14:38 WIB
PMI Manufaktur Ekspansif, Konsumsi Barang Nonesensial Bakal Tumbuh
Ilustrasi kegiatan industri manufaktur - Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Konsumsi barang nonesensial dinilai akan terpacu seiring capaian indeks manufaktur Indonesia pada September 2021 yang kembali ekspansif, yakni di posisi 52,2. Kenaikan PMI mencerminkan industri manufaktur yang makin baik.

Ekonom PT Bank UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan kenaikan PMI Manufaktur pada bulan lalu tak lepas dari perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yang mulai melandai. Pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat aktivitas usaha dan belanja lebih menggeliat.

Menurut Enrico, industri melihat situasi itu sebagai peluang sehingga meyakini terdapat peluang untuk kembali memutar roda perekonomian. Industri pun merespons kondisi itu dengan menambah ketersediaan barang agar produksi dapat memenuhi kebutuhan konsumsi beberapa waktu ke depan.

Dia menilai pertumbuhan konsumsi tidak hanya akan terjadi bagi kebutuhan pokok, tetapi juga barang-barang nonesensial. Membaiknya aktivitas perekonomian membuat masyarakat kembali melakukan belanja, rekreasi, hingga investasi.

"Ini menunjang ketersediaan barang untuk konsumsi, non essential items pun akan naik, semua akan mengangkat pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi lagi," ujar Enrico dalam acara taklimat media bertajuk Arah Pemulihan Ekonomi 2021 dan Isu Fiskal Terkini, Jumat (1/10/2021).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menjelaskan indeks tersebut menggambarkan persepsi manajer di industri manufaktur untuk menambah suplai bahan bakunya.

Tingginya PMI Manufaktur menunjukkan kepercayaan diri untuk menambah suplai agar dapat memenuhi permintaan beberapa waktu ke depan.

Menurutnya, ekspektasi industri meningkat seiring pulihnya perekonomian Indonesia, yang membuat kebutuhan barang dan jasa akan meningkat beberapa waktu ke depan. Tingginya ekspektasi industri pun dapat menjadi sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi akan berjalan dengan baik ke depannya.

"Mereka merasa yakin bahwa permintaan akan meningkat, sehingga harus beli [bahan baku] sekarang. Itu menunjukkan bahwa sentimen membaik, itu hasil apa dari yang dia lihat secara historical, bagaimana merespons varian delta, bagaimana masyarakat beraktivitas lagi, dan hasilnya bagaimana masyarakat membutuhkan barang dan jasa," ujar Febrio.

Angka PMI di atas 50 menandakan sektor manufaktur dalam tahap ekspansif. Catatan PMI Manufaktur September 2021 sebesar 52,2 membuat Indonesia kembali masuk ke tahap ekspansif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

indeks manufaktur pmi manufaktur Pemulihan Ekonomi Nasional
Editor : Amanda Kusumawardhani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top