Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Penumpang Kereta Api Jarak Jauh Meningkat, Ini Penyebabnya

KAI mencatat adanya kenaikan jumlah penumpang kereta api jarak jauh pada September 2021.
Penumpang menunggu kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Adanya larangan pemerintah untuk mudik pada tanggal 6 hingga 17 Mei mendatang, membuat sebagian warga memilih mudik lebih awal dan dalam satu pekan terakhir jumlah penumpang di stasiun tersebut berkisar antara 1.000-2.500 penumpang per hari./Antara
Penumpang menunggu kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Adanya larangan pemerintah untuk mudik pada tanggal 6 hingga 17 Mei mendatang, membuat sebagian warga memilih mudik lebih awal dan dalam satu pekan terakhir jumlah penumpang di stasiun tersebut berkisar antara 1.000-2.500 penumpang per hari./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat adanya peningkatan jumlah pengguna Kereta Api Jarak Jauh sebesar 9,3 persen pada periode 24-26 September 2021.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan pada periode tersebut tercatat jumlah pengguna KA Jarak Jauh sebanyak 74.300 pelanggan, dengan rata-rata pelanggan harian sebanyak 24.764 orang.

"Terjadi pertumbuhan sebesar 9,3 persen jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya yakni 17-19 September 2021 dengan total volume sebesar 67.988 pelanggan atau rata-rata 22.663 pelanggan per hari," katanya, Senin (27/9/2021).

Joni menyebut kenaikan jumlah pelanggan tersebut dipengaruhi oleh penurunan tarif Rapid Test Antigen dari yang sebelumnya Rp85.000 menjadi Rp45.000 per 24 September 2021.

Namun bukan hanya karena itu, peningkatan jumlah penumpang juga disebabkan faktor lain seperti penurunan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), peningkatan aktivitas masyarakat, dan berbagai faktor lainnya.

"KAI menerapkan tarif baru untuk layanan Rapid Test Antigen di stasiun dari sebelumnya Rp85.000 menjadi Rp45.000 untuk setiap pemeriksaan. Tarif baru ini berlaku mulai 24 September 2021 di 64 stasiun yang melayani Rapid Test Antigen," ujar Joni.

Lebih lanjut dia menuturkan, penyesuaian tarif ini merupakan salah satu bentuk peningkatan pelayanan KAI kepada pelanggan. Untuk dapat melakukan pemeriksaan Rapid Test Antigen di stasiun, calon pelanggan harus memiliki tiket atau kode booking KA Jarak Jauh yang sudah lunas.

Sebagai informasi, hadirnya layanan Rapid Test Antigen di stasiun merupakan hasil Sinergi BUMN antara KAI dengan Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya yaitu Rajawali Nusindo, Indofarma melalui anak usahanya yaitu Farmalab, serta pihak-pihak lainnya.

Adapun daftar stasiun yang melayani pemeriksaan Rapid Tes Antigen adalah Gambir, Pasar Senen, Bekasi, Cikampek, Karawang, Bandung, Kiaracondong, Tasikmalaya, Banjar, Cimahi, Cirebon, Cirebon Prujakan, Jatibarang, Brebes, Semarang Poncol, Semarang Tawang, Tegal, Pekalongan, Cepu, Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Kebumen, Sidareja, Gombong.

Kemudian layanan Rapid Test Antigen juga tersedia di Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan, Klaten, Purwosari, Wates, Madiun, Blitar, Jombang, Kediri, Kertosono, Tulungagung, Nganjuk, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro, Lamongan, Jember, Ketapang, Banyuwangi, Rogojampi, Probolinggo, Kalisetail, Medan, Kisaran, Tanjung Balai, Kertapati, Lahat, Lubuk Linggau, Prabumulih, Muara Enim, Tebing Tinggi, Tanjungkarang, Martapura, Kotabumi, dan Baturaja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper