Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Jagung Langka, Mentan Cek Langsung ke Pabrik Pakan

Mentan langsung melakukan pengecekan ke pabrik pakan terkait dengan isu stok jagung langka.
Petani mengupas biji jagung di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, Sabtu (5/1/2019)./ANTARA-Aswaddy Hamid
Petani mengupas biji jagung di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, Sabtu (5/1/2019)./ANTARA-Aswaddy Hamid

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan jagung nasional dalam kondisi aman, terutama untuk pakan ternak. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke pabrik pakan ternak (feedmill) milik PT Japfa Comfeed Indonesia di Serang, Banten pada Senin (27/9/2021).

“Atas perintah Bapak Presiden, kami diminta untuk melakukan validasi fakta dan cek data di lapangan. Pak Presiden minta tidak hanya data tapi bagaimana fakta yang ada dilapangan, oleh karena itu saya bersama eselon 1 dan eselon 2 Kementan lakukan validasi, salah satunya hari ini di pabrik pakan terbesar di Indonesia yaitu Japfa,” kata Syahrul dalam siaran pers.

Di pabrik yang mampu menampung stok kurang lebih 850.000 ton pakan ternak tersebut, Syahrul menegaskan Kementan terus menggenjot produksi jagung khususnya untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak secara nasional. Dia meminta agar semua pemangku kepentingan, termasuk perusahaan pakan, untuk melakukan penyerapan jagung dari petani lokal secara maksimal.

“Berdasarkan penjelasan dari direksi [Japfa] tidak ada masalah terkait pasokan jagung, tentu ada dinamika yang terjadi di lapangan dan memberi pengaruh pada aspek distribusi dan lainnya secara nasional. Namun secara faktual, secara nyata kondisi jagung kita cukup normal, di sini minimal menerima 200 truk setiap hari dan itu diambil lebih banyak dari luar Jawa," tambahnya.

Berdasarkan pantauan yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan (BKP), stok jagung nasional pada minggu keempat atau pada 20 September 2021 mencapai 2,75 juta ton.

Stok tersebut tersebar, dengan rincian 856.897 ton (31 persen) berada di pabrik pakan; 744.250 ton (27 persen) di pengepul; 423.502 ton (15 persen) di agen; 288.305 ton (11 persen) di pengecer; 276.300 ton (10 persen) di usaha lain atau pakan mandiri; dan sisanya 6 persen berada di industri pangan, rumah tangga, dan lain-lain.

Syahrul menjamin stok tersebut akan diperkuat dengan masa panen yang akan berlangsung dari September hingga Oktober 2021. Dia mengatakan banyak wilayah sentra jagung yang memasuki masa panen dalam waktu dekat.

“Besok Rabu saya akan lakukan panen raya jagung dibanyak titik secara serempak seluruh Indonesia. Panen ini sekaligus menjadi bukti bahwa produktivitas jagung kita cukup baik, artinya kondisi jagung kita dalam range dan dinamika yang bisa dikendalikan” kata Syahrul.

Assistant Vice President PT Japfa Comfeed Indonesia yang juga Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Johan menyatakan bahwa ketersediaan jagung untuk pakan ternak dalam kondisi cukup.

“Kondisi sekarang kami punya stok hingga 17.000 ton di unit pabrik pakan kami di Cikande. Sumber jagung kami dari luar Pulau Jawa, seperti Lampung, Sulawesi dan NTB. Untuk mencukupi kebutuhan jagung pakan ternak hingga saat ini, kami terus melakukan penyerapan jagung petani di wilayah-wilayah sentra produksi agar stock jagung kami bisa mencukupi kebutuhan produksi pakan ternak hingga datangnya masa panen berikutnya," kata Johan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper