Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta Pelabuhan Agats yang ada di Kabupaten Asmat, Papua difungsikan sebagai pelabuhan penghubung dari trayek kapal tol laut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa selain mengembangkan bandara, Kemenhub juga melakukan peningkatan konektivitas melalui transportasi laut dan penyebrangan.
Salah satu yang dilakukan, kata dia, adalah menginstruksikan Pelabuhan Agats di Kabupaten Asmat dijadikan pelabuhan penghubung dari trayek kapal tol laut.
“Saya sudah instruksikan Dirjen Perhubungan Darat untuk memastikan Pelabuhan Agats menjadi penghubung angkutan logistik dari Surabaya melalui kapal tol laut. Lalu dilanjutkan dengan kapal yang lebih kecil membawa logistik melalui sungai-sungai ke wilayah tengah Papua, seperti Dekai, Yahukimo, Nduga, dan sekitarnya. Dengan begitu, barang-barang bisa sampai ke saudara kita yang ada di puncak pegunungan,” ujarnya melalui siaran pers, Minggu (26/9/2021).
Menteri Budi berharap, pengiriman logistik melalui sungai dapat menekan biaya pengiriman. Selain itu, pihaknya juga berharap nantinya kapal-kapal tersebut dapat melayani warga masyarakat di sepanjang aliran sungai.
Menteri yang akrab disapa BKS tersebut juga menuturkan, pengembangan sarana dan prasarana transportasi di Papua sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9/2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Baca Juga
BKS menjelaskan, Kementerian Perhubungan terus berupaya melakukan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi di Papua.
“Kami terus melakukan peningkatan infrastruktur transportasi di Asmat secara keseluruhan. Kami tahu di Asmat ini ada Bandara Ewer, Pelabuhan Agats, dan infrastruktur transportasi lainnya. Kami ingin bangun infrastruktur di sini agar seluruh Indonesia mengetahui Asmat,” jelasnya.
Pengembangan Bandara Ewer sendiri dilakukan agar fasilitas itu bisa lebih memenuhi aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
“Kami bangun bandara ini dengan desain yang mengusung kearifan lokal. Kami buat ukiran khas budaya Asmat, dan interior terminal yang lebih cantik yang diharapkan menjadi daya tersendiri bagi para wisatawan. Tahun depan masih akan terus kami kembangkan,” ucapnya.
Sekadar diketahui, saat ini Bandara Ewer sudah memiliki runway atau landas pacu berukuran 1.650 x 30 meter yang sudah mampu didarati pesawat sejenis ATR-72.
Selain itu, bandara tersebut juga memiliki apron seluas 90 x 70 meter, dan gedung terminal seluas 576 meter persegi.
Usai melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Asmat, Menteri Perhubungan (Menhub) pun melanjutkan kunjungan kerjanya ke Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Di sana, Menhub juga meninjau sejumlah infrastruktur transportasi, yakni Pelabuhan Ende yang tengah dikembangkan untuk mendukung program tol laut di kawasan Timur Indonesia.
Selain itu, Menhub juga meninjau Bandara H. Hasan Aroeboesman yang merupakan salah satu dari 16 bandara yang ada di Provinsi NTT.