Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat realisasi Padat Karya Tunai (PKT) 2021 melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi atau P3TGAI mencapai Rp2,4 triliun. Jumlah tersebut sama dengan 95,68 persen dari target yang ditetapkan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa program infrastruktur kerakyatan atau PKT sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke pelosok. Pola pelaksanaan PKT nantinya juga harus memperhatikan protokol kesehatan, serta physical & social distancing,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/9/2021).
Selain membangun infrastruktur berskala besar, seperti bendungan dan bending, kata dia, Kementerian PUPR juga membangun infrastruktur kerakyatan yang dilaksanakan lewat program PKT, seperti jaringan irigasi kecil, sehingga air dapat mengalir sampai ke sawah milik petani.
Berdasarkan data e-monitoring pada 23 September 2021, capaian PKT P3TGAI sudah sebesar 95,68 persen atau senilai Rp2,4 triliun, dengan serapan tenaga kerja sebanyak 190.958 orang di 10.735 lokasi.
Dengan percepatan realisasi program PKT itu diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global akibat Pandemi Covid-19.
Hal tersebut juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengalihkan anggaran guna mempertahankan daya beli masyarakat, terutama rakyat kecil yang disampaikan saat video konferensi Rapat Terbatas dari Istana Merdeka beberapa saat lalu.
Kementerian PUPR sendiri terus mempercepat realisasi Program PKT 2021, salah satunya adalah P3TGAI yang menjangkau 11.968 lokasi dengan anggaran Rp2,7 triliun yang dilaksanakan oleh Balai Besar/Balai Wilayah Sungai pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air di seluruh Indonesia.
P3TGAI merupakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi tersier dari saluran alam/tanah menjadi saluran dengan pasangan batu/lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat.
Petani pekerja diberikan upah harian atau mingguan, sehingga menambah penghasilannya di antara musim tanam dan panen.
Tujuan utama PKT di Bidang Sumber Daya Air (SDA) adalah membangun dan memperbaiki saluran irigasi desa yang pengerjaannya dilakukan oleh petani atau penduduk setempat, dengan diberikan upah untuk menambah penghasilan.
Dengan tambahan penghasilan tersebut, diharapkan jumlah uang yang beredar di desa meningkat dan menjadi stimulan pemulihan ekonomi lokal.
P3TGAI dilaksanakan dengan metode Swakelola - Pola Pemberdayaan – Partisipatif – Padat Karya dengan anggaran Rp225 juta.
Anggaran untuk pembangunan fisik sebesar 87 persen atau Rp195 juta dan pendampingan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebesar 13 persen atau Rp30 juta, sehingga menciptakan penyerapan tenaga kerja.