Bisnis.com, JAKARTA – PT Berdikari (Persero) menyerap telur dari peternak ayam di Blitar, Jawa Timur, dalam beberapa tahap hingga total hampir mencapai 34 ton untuk meningkatkan permintaan di saat harga telur sedang jatuh di pasaran.
"Sebagai BUMN Peternakan yang merupakan bagian dari BUMN Klaster Pangan, kami memiliki kewajiban hadir di tengah masyarakat. Tidak hanya bagi konsumen umum, namun juga bagi peternak. Hal ini yang menjadi salah satu dasar kenapa Berdikari menyerap telur dari peternak unggas,” kata Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara, dikutip dari Antara, Kamis (23/9/2021).
Harry berharap kestabilan harga telur akan terjadi melalui penyerapan yang sudah berlangsung beberapa kali mulai dari Februari, Maret, April, dan September 2021. Selain penyerapan telur dari peternak, Berdikari juga bersinergi dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) sebagai upaya menjaga kestabilan harga pakan.
Tidak hanya itu, Berdikari juga membuka program kemitraan bagi peternak yang sudah berbadan hukum ataupun koperasi yang membawahi peternak mandiri.
Seperti diketahui, Kementerian Pertanian mengupayakan stabilisasi harga telur dengan mengambil sejumlah kebijakan sepanjang 2021 ini.
Salah satunya dengan penyerapan telur di sentra-sentra produksi yang harganya saat ini jauh lebih rendah dibandingkan harga dalam Permendag No 7 Tahun 2020 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen.
Selain menyerap telur dari peternak, Berdikari telah menyalurkan telur melalui perdagangan bisnis ke bisnis maupun bisnis ke ritel. Saat ini Berdikari sudah memiliki Gerai Daging Berdikari yang merupakan aset bisnis ritel untuk menjangkau masyarakat dengan harga yang sangat kompetitif.