Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan bahwa kinerja investasi saat ini semakin membaik, dalam artian meluas hingga luar Jawa dan didukung oleh investasi asing langsung cukup besar.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan mengatakan realisasi investasi pada semester I/2021 sangat membahagiakan. Pasalnya, capaian kinerja penanaman modal mencapai 49 persen dari target 2021 yaitu Rp900 triliun.
Tidak hanya itu, porsi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) juga tercatat seimbang. Sebelumnya, Indra mengaku porsi investasi asing langsung bisa lebih mendominasi.
"Biasanya, investasi asing langsung bisa mencapai sekitar 70 persen, atau 65 persen paling sedikit. Saat ini, keduanya hampir seimbang," jelasnya pada Dialog Investasi “Pemulihan Ekonomi Pasca-Pandemi; Menarik Investasi melalui Reformasi Struktural”, Selasa (21/9/2021).
Adapun, investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) pada semester I/2021 mencapai 50,5 persen.
Di sisi lain, Indra membanggakan kinerja investasi yang kini juga seimbang antara di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Menurutnya, kinerja saat ini lebih seimbang yaitu dengan realisasi di Pulau Jawa sebesar 49 persen, dan di luar Jawa sebesar 51 persen.
Baca Juga
"Pada triwulan tertentu, realisasi investasi di luar Pulau Jawa bahkan bisa lebih besar dari di Jawa. Ini dapat berarti bahwa pembangunan infrastruktur massal yang berlangsung 6-7 tahun belakangan telah membuahkan hasil. [Lebih dari] setengah realisasi investasi saat ini terjadi di luar Jawa," ujarnya.
Ke depan, pada 2022, target investasi yang dibidik akan lebih tinggi yaitu Rp1,2 kuadriliun atau Rp1.200 triliun. Target investasi yang tinggi ditujukan untuk mendukung capaian pertumbuhan ekonomi yang bisa melampaui 5 persen.