Bisnis.com, JAKARTA - Skor kredit properti di Amerika mencapai rekor tertinggi dalam 15 tahun. Kondisi ini terjadi bukan karena pengetatan standar kredit, tetapi banyak dari pekerja kerah putih yang memanfaatkan bunga rendah.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (22/9/2021), pada kuartal I/2021, studi Moody's Analaytics menemukan sebanyak 82 persen peminjam mencatatkan skor FICO hingga 700 ke atas dari skor maksimal 850.
Angka itu hampir sama dengan level untuk dua kuartal sebelumnya yang merupakan rekor tertinggi sejak 2005. Dengan demikian, angka itu naik dari 73,8 persen pada kuartal I/2020 saat lockdown dimulai.
Baca Juga
“Banyak dari kelebihan tabungan pada saat pandemi digunakan untuk membayar utang kartu kredit setidaknya sampai saat ini. Dan pembayaran kartu kredit menjadi bagian penting dari skor kredit," ujar kepala ekonom Moody's Analitics Mark Zandi
Pada masa pandemi, terjadi perubahan tren pada pemilik properti. Beberapa di antara mereka memilih tetap tinggal di rumahnya dan melakukan refinancing pinjaman mereka. Adapun sebagian lainnya memilih pindah ke properti yang lebih besar di pinggiran kota atau daerah yang lebih terjangkau karena bisa bekerja dari jarak jauh.
Moody's juga mencatat nilai kredit rata-rata meningkat karena orang Amerika memiliki banyak tabungan, ditamabah stimulus dari pemerintah dan penerapan lockdown yang mengurangi peluang membelanjakan uang.