Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menargetkan pembiayaan secara digital hingga Rp16 triliun bagi para pelaku usaha menengah, kecil, dan mikro atau UMKM pada 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Odo R.M Manuhutu dalam webinar Business Matching "Digitalisasi Pembiayaan untuk UMKM", Sabtu (18/9/2021).
Menurutnya, pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar bagi para pelaku UMKM karena adanya keterbatasan aktivitas masyarakat. UMKM perlu didorong pertumbuhannya karena menjadi penopang perekonomian Indonesia.
Odo menjelaskan bahwa pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengembangkan mekanisme pembiayaan secara digital bagi para pelaku UMKM, didukung oleh Himpunan Bank Negara (Himbara). Pemerintah pun menetapkan target yang besar dari program itu.
"Kami targetkan [pembiayaan] Rp16 triliun pada 2024, menjadi kesempatan bagi UMKM untuk memanfaatkan pembiayaan ini," ujar Odo pada Sabtu (18/9/2021).
Hingga Juli 2021, dia menuturkan sebanyak Rp2,45 triliun pembiayaan telah disalurkan kepada pelaku UMKM secara digital. Pada tahun ini, ditargetkan penyaluran dapat mencapai Rp4,2 triliun.
Baca Juga
Menurut Odo, penyaluran secara digital dapat memudahkan UMKM memperoleh modal untuk mengembangkan usahanya. Selama ini, UMKM kerap kesulitan mendapatkan layanan keuangan formal, padahal potensi pengembangannya begitu besar.
Pembiayaan secara digital dilakukan melalui berbagai langkah, baik melalui perbankan, melalui fintech peer-to-peer lending, hingga pasar modal melalui securities crowdfunding. Himbara pun memiliki layanan Digiku yang memberikan pembiayaan secara digital.