Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Surplus Neraca Dagang Berlanjut, Ekspor CPO Melonjak 168,68 Persen

Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada Agustus 2021, seiring dengan menguatnya permintaan ekspor dan kenaikan harga komoditas.
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan ekspor komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) naik mencapai 168,68 persen secara tahunan pada neraca dagang Agustus 2021. Di sisi lain, pertumbuhan CPO itu tercatat 68,98 persen jika dibandingkan dengan posisi Juli lalu. 

Berdasarkan catatan BPS, ekspor Indonesia naik 20,95 persen pada Agustus tahun ini secara bulanan (month-to-month/mtm) yaitu dari US$17.713,1 juta menjadi US$21.423,5 juta. Tren pertumbuhan ekspor secara tahunan juga naik sebesar 64,10 persen. 

BPS mencatat peningkatan ekspor Agustus 2021 dibandingkan Juli 2021 disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas 21,75 persen, yaitu dari US$16.720,6 juta menjadi US$20.356,7 juta. Demikian juga dengan ekspor migas yang naik 7,48 persen dari US$992,5 juta menjadi US$1.066,8 juta.

“Kalau kita lihat untuk industri pengolahan secara yoy yang tumbuhnya cukup tinggi adalah komoditas minyak kelapa sawit itu tumbuh 168,68 persen,” kata Kepala BPS Margo Yuwono melalui keterangan daring, Rabu (15/9/2021). 

Komoditas lain di industri itu yang mencatatkan pertumbuhan positif secara tahunan adalah besi atau baja naik sebesar 110,35 persen, kemudian kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian naik sebesar 121,76 persen. 

“Secara bulanan komoditas besi atau baja tumbuh 10,69 persen, timah tumbuh 56,29 persen ini adalah komoditas yang cukup tinggi yang tergabung di dalam industri pengolahan,” kata dia. 

Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada Agustus 2021, seiring dengan menguatnya permintaan ekspor dan kenaikan harga komoditas. 

BPS mencatat surplus neraca perdagangan pada bulan tersebut sebesar US$4,74 miliar. Surplus ini lebih tinggi dari Juli lalu sebesar US$2,59 miliar. Sebagai catatan, surplus neraca perdagangan pada bulan Juli 2021 merupakan surplus ke-16 kalinya sejak Mei 2020.

Surplus sebesar US$4,74 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$5,72 miliar. Sebaliknya, di sektor migas terjadi defisit US$0,98 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper