Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat Infrastruktur Pengisian Listrik (IPL) untuk mobil listrik mencapai 240 unit pada semester I/2021 dari target 390 unit hingga akhir tahun.
Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad mengatakan bahwa hal tersebut dapat menunjang akses bagi pengguna kendaraan listrik.
"Diharapkan semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk menggunakan kendaraan listrik," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (9/9/2021).
Infrastruktur pengisian kendaraan listrik ini tersebar di Indonesia dengan penempatan di pusat perbelanjaan, kantor PT PLN (Persero), Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), gelanggang olahraga, bandara, ruas tol, perkantoran, dealer resmi, hingga pool taksi.
Lebih lanjut, 240 unit infrastruktur tersebut terdiri dari 166 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan instalasi privat electric vehicle (EV) charging station, serta 74 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Menurutnya, bentuk dukungan pemerintah terhadap kendaraan listrik adalah dengan menerbitkan regulasi pendukung berupa Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Baca Juga
Permen ESDM tersebut mengatur tanggung jawab badan usaha, proses perizinan, skema listrik, tarif tenaga listrik, insentif, hingga keselamatan berusaha.
Munir juga memaparkan capaian Ditjen Ketenagalistrikan terkait rasio elektrifikasi, susut jaringan, dan penambahan pembangkit, transmisi, gardu induk dan jaringan distribusi.
"Rasio elektrifikasi nasional pada tahun 2021 memiliki target sebesar 100 persen. Artinya, semua rumah tangga di Indonesia memiliki akses energi listrik. Berdasarkan berita acara penetapan, rasio elektrifikasi nasional sampai dengan semester I/2021 sebesar 99,37 persen," ujarnya.
Selain itu, susut jaringan tenaga listrik sampai dengan triwulan I/2021 sebesar 9,00% sesuai dengan Surat Penetapan Realisasi Susut Jaringan PT PLN (Persero) pada 17 Juni 2021. Pada tahun 2021, target susut jaringan tenaga listrik sebesar 9,01%.
Adapun hingga semester I/2021 ada penambahan pembangkit 679,59 MW, transmisi 1.203,31 kms, gardu induk 2.930 MVA, dan jaringan distribusi 6.951,56 kms.
"Pemerintah tetap menjamin dampak pandemi Covid-19 tidak akan mengganggu keamanan pasokan listrik dan dipastikan kondisi cadangan aman pada sistem ketenagalistrikan," katanya.