Bisnis.com, JAKARTA – Shell Indonesia mengaku akan terus mengikuti arah permintaan energi seiring dengan adanya tren transisi menuju energi yang lebih bersih.
Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia Dian Andyasuri mengatakan bahwa dalam skala global Shell telah menetapkan target emisi bebas karbon pada 2050.
menurutnya, portofolio bisnis Shell di Indonesia juga akan terus dikembangkan berdasarkan arah permintaan energi ke depannya.
“SPBU dikembangkan dengan energy transition, mengembangkan bisnis SPBU dengan atap solar di atas adalah suatu keniscayaan, EV [electric vehicle] Charging juga keniscayaan,” katanya dalam webinar yang digelar pada Rabu (8/9/2021).
Dian menjelaskan, kegiatan operasional Shell di hulu dan hilir tidak bisa langsung sepenuhnya digeser dengan menggunakan energi alternatif.
Untuk mengikuti tren transisi energi, kata dia, diperlukan keseimbangan antara energi fosil dan energi bersih. Hal itu kemudian akan menciptakan peluang bisnis baru seiring dengan perkembangan tren tersebut.
“Membesarkan hidrogen atau membesarkan EV Charging atau membesarkan energi terbarukan, semua itu kami lakukan dengan benar-benar berpikir mengenai energy transition,” jelasnya.