Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) dan Citilink mengklaim adanya pertumbuhan jumlah penumpang yang lebih baik setelah adanya penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah termasuk Jabodetabek.
Direktur Utama Citilink Juliandra Nurcahyo menyampaikan sejak menurunnya level PPKM beberapa pekan belakangan terdapat kenaikan jumlah penumpang sekitar 40 persen dibandingkan dengan jumlah penumpang pada saat bulan awal pemberlakuan periode PPKM Level 4.
Kendati adanya penaikan jumlah penumpang secara perlahan tetapi dia menilai akhir tahun ini masih menjadi periode yang menantang bagi maskapai nasional. Dia mengharapkan adanya insentif dari pemerintah dapat turut membantu maskapai menapaki tren pertumbuhan positif.
“Citilink melihat adanya kenaikan jumlah penumpang sekitar 40 persen dibandingkan dengan jumlah penumpang pada periode PPKM Level 4. Tahun ini memang masih merupakan tahun yang menantang bagi maskapai untuk kembali pulih,” ujarnya, Selasa (7/9/2021).
Sejauh ini, maskapai yang identik dengan warna hijau tersebut secara konsisten berstrategi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di seluruh lini penerbangan. Selain itu, maskapai bertarif hemat tersebut juga masih bakal mengoptimalkan lini bisnis lain di luar tiket penumpang yaitu kargo dan charter untuk mendongkrak kinerja perusahaan.
“Kami juga senantiasa tetap menerapkan strategi dengan membuka harga yang atraktif pada rute dan jam keberangkatan tertentu dengan tujuan untuk mengoptimalkan tingkat keterisian penumpang,” imbuhnya.
Baca Juga
Sementara itu, PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengklaim adanya tren peningkatan rata-rata jumlah penumpang harian hingga lebih dari 50 persen dibandingkan dengan pada saat periode penerapan awal PPKM level 4.
Sejalan dengan adanya peningkatan aktivitas masyarakat, jelasnya, maskapai pelat merah tersebut akan mengoptimalkan aksesibilitas layanan penerbangan melalui penambahan frekuensi dan rute sesuai dengan permintaan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memproyeksikan jumlah penerbangan dalam negeri dan tingkat keterisian penumpang pesawat akan berangsur pulih seperti periode sebelum penerapan kebijakan PPKM. Pemulihan secara bertahap pada semester II/2021 menyusul adanya penurunan tingkat kasus positif Covid-19 di tingkat nasional.
“Meskipun pada 2021 kami proyeksikan masih menjadi tahun yang sangat menantang bagi upaya pemulihan kinerja usaha Perseroan, kami berharap trafik angkutan penumpang sebagai salah satu sumber pendapatan utama Perusahaan akan meningkat kembali secara bertahap seiring dengan adanya kebijakan relaksasi PPKM di level nasional maupun pelonggaran pembatasan mobilitas masyarakat antar negara di level global," ujarnya.
Sebagai gambaran hingga Semester I/2021, jumlah penumpang maskapai dengan jenis layanan penuh tersebut mencapai sekitar 870.000 penumpang. Dengan demikian bisa dikatakan sepanjang pada paruh pertama 2021 Garuda mengalami penurunan jumlah penumpang yang cukup signifikan dibandingkan dengan kuartal IV/2020.
Selama adanya kebijakan PPKM saat ini, dia menggambarkan sebelum adanya kebijakan itu rata-rata penumpang Garuda bisa di kisaran 12.000 per hari. Namun selama dimulainya PPKM Darurat pada awal Juli, kisaran penumpang Garuda hanya mencapai 2.000 per harinya.
Selama pandemi Covid-19 berlangsung, Garuda bahkan pernah mencatat jumlah penumpang menuju titik terendahnya yakni hanya dengan sekitar 700 penumpang dalam satu hari.