Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Industri Keramik On Track, Asaki: Target Utilisasi Turun Tipis

Industri keramik memprediksi tingkat utilisasi pada tahun ini akan turun hingga 5 persen di tengah pemulihan ekonomi nasional dan banjir produk impor.
Suasana pameran industri bahan bangunan dan Keramik bertajuk Megabuild Indonesia & Keramika 2019 di Jakarta, Jumat (15/3/2019). Pameran yang menghadirkan lebih dari 500 merek ternama dalam industri bahan bangunan, arsitektur, dan desain interior serta jasa konstruksi dari 14 negara ini digelar sejak 14-17 Maret 2019 ini mempertemukan para investor. /BISNIS.COM
Suasana pameran industri bahan bangunan dan Keramik bertajuk Megabuild Indonesia & Keramika 2019 di Jakarta, Jumat (15/3/2019). Pameran yang menghadirkan lebih dari 500 merek ternama dalam industri bahan bangunan, arsitektur, dan desain interior serta jasa konstruksi dari 14 negara ini digelar sejak 14-17 Maret 2019 ini mempertemukan para investor. /BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA - Industri keramik masih mampu menjaga stabilitas kinerja di tengah pemulihan ekonomi nasional dan banjir produk impor.

Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengatakan utilisasi industri sepanjang tahun ini akan berada di level 70 persen, turun dari target sebelumnya 75 persen. Namun, angka tersebut masih akan menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir, yang pada 2020 mencapai 56 persen dan pada 2019 sebesar 65 persen.

Selain itu, kinerja industri sampai dengan awal September 2021 masih pada jalurnya untuk memenuhi target kapasitas produksi tahun ini.

"Kinerja masih on track sesuai proyeksi, dimana kapasitas produksi nasional Januari sampai Agustus berada di level 73 persen," katanya kepada Bisnis.com, Senin (6/9/2021).

Pada Agustus, sebagai dampak dari PPKM darurat, kapasitas produksi mengalami penurunan ke level 65 persen.

Dia juga mengatakan kinerja yang baik tersebut menunjukkan efektifitas kebijakan pemerintah yang memberikan stimulus harga gas sebesar US$6/MMBTU yang diberlakukan sejak April 2021.

"Sebagai katalis positif utama harga gas US$6/MMBTU membantu pemulihan yang lebih cepat di tengah gangguan resesi perekonomian akibat pandemi Covid-19," lanjutnya.

Membaiknya daya saing industri keramik nasional juga tercermin lewat kinerja ekspor keramik dimana tahun lalu mampu bertumbuh 30 persen dan semester I/2021 naik 23 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper