Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pengolahan makanan dan minuman PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) optimistis kinerja ekspornya tahun ini tidak terpengaruh dengan penutupan perbatasan yang masih melanda sejumlah negara di Asia.
Mayora diketahui telah memasarkan produknya ke hampir seluruh negara Asia, di mana kawasan ini menjadi yang paling parah terpukul Covid-19 varian Delta.
“Kinerja ekspor memang terpengaruh [lockdown], tetapi karena kami ekspor ke banyak negara, tidak hanya satu atau dua negara saja, sehingga lockdown salah satu negara bisa terkompensasi dari penjualan di negara lain,” kata Corporate Secretary Mayora Yuni Gunawan, kepada Bisnis, Minggu (5/9/2021).
Sepanjang paruh pertama tahun ini, penjualan ekspor Mayora mengalami peningkatan sebesar 28,85 persen menjadi Rp5,41 triliun.
Dengan total penjualan mencapai Rp13,15 triliun, porsi ekspor dari total pendapatan mencapai 41,14 persen.
Adapun, kontribusi ekspor terhadap pendapatan perseroan tahun ini ditarget mencapai 40 persen hingga 50 persen.
Yuni juga mengatakan bahwa operasional perusahaan yang sempat terpukul di awal pembatasan, kini mulai berangsur-angsur normal seiring dengan pelonggaran kegiatan.
Dia berharap, hal ini akan berlanjut sampai akhir tahun untuk menjaga momentum pertumbuhan penjualan yang ditarget minimal 10 persen pada 2021. Pada paruh pertama tahun ini, pertumbuhan penjualan tercatat sebesar 18,69 persen.
“Tahun ini penjualan kami targetkan minimal 10 persen. Kami belum ada perubahan target penjualan,” katanya.