Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Industri Mamin Masih Terkendala Lockdown

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor industri makanan menjadi salah satu yang tumbuh positif pada Juli 2021. Dengan nilai ekspor US$3,37 miliar, pertumbuhan kinerja ekspor tercatat 31,55 persen secara year-on-year dan 18,99 persen secara month-to-month.
Makanan ringan. /Garudafood
Makanan ringan. /Garudafood

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja ekspor industri makanan dan minuman masih menghadapi kendala akibat pembatasan perbatasan akibat Covid-19.

Direktur PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) Paulus Tedjosutikno mengatakan secara umum kinerja ekspor perseroan masih mengalami kendala yang berbeda-beda, tergantung kebijakan di negara tujuan dalam menghadapi pandemi.

"Misalnya Malaysia yang beberapa minggu terakhir justru meningkat varian delta-nya sehingga dilakukan lockdown," katanya kepada Bisnis, Minggu (5/9/2021).

Pada paruh pertama tahun ini, pasar ekspor perusahaan berkode emiten GOOD ini meningkat 6,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan penjualan domestik naik 7 persen secara year-on-year.

Kinerja domestik dan ekspor tersebut mampu mengerek penjualan sebesar 6,9 persen menjadi Rp4,1 triliun pada enam bulan pertama tahun ini. Kenaikan penjualan juga ikut mendorong lama bersih yang melonjak 102 persen menjadi Rp232 miliar.

Dihubungi terpisah, Direktur Keuangan PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) Budi Muljono mengatakan pihaknya saat ini masih menahan ekspansi pasar ekspor dan fokus mengembangkan pangsa di negara-negara yang sudah dijajaki sebelumnya. Faktor pandemi yang belum mereda di banyak negara menjadi faktor utama yang dipertimbangkan.

"Dimana saja ada peluang, pasti akan digarap market kesana, tetapi saat ini fokus akan lebih banyak memperbesar market di negara yang sudah ada presence," katanya.

Tahun ini dia memproyeksikan kontribusi ekspor akan sekitar 5 persen hingga 6 persen dari total penjualan.

Adapun target penjualan sepanjang 2021, Budi menetapkan angka yang sama dengan tahun lalu, yakni sebesar Rp4,02 triliun, turun 13,91 persen secara year-on-year dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp4,67 triliun. Sedangkan pada periode Januari-Juni 2021, perseroan membukukan pendapatan Rp1,93 triliun, menyusut 11,81 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor industri makanan menjadi salah satu yang tumbuh positif pada Juli 2021. Dengan nilai ekspor US$3,37 miliar, pertumbuhan kinerja ekspor tercatat 31,55 persen secara year-on-year dan 18,99 persen secara month-to-month.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper