Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Optimistis IUAE-CEPA Dongkrak Nilai Perdagangan 3 Kali Lipat

Pada 2020 menjual emas dan perhiasan emas sebesar US$8,2 miliar dan menjadi barang nomor 5 terbesar dari ekspor non-migas.
Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi dan Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi saat peluncuran Perundingan UAECEPA, Kamis (2/9/2021)./Kemendag
Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi dan Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi saat peluncuran Perundingan UAECEPA, Kamis (2/9/2021)./Kemendag

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Muhammad Lutfi optimistis dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE-CEPA) nilai perdagangan jual-beli Indonesia bisa meningkat signifikan.

Dia mengatakan, bahwa sekarang ini nilai perdagangan jual-beli Indonesia sebesar US$2,9 miliar.

Setelah penandatanganan IUAE-CEPA, harapan Indonesia dapat meningkatkan kenaikan perdagangan hingga 2–3 kali lipat dibanding angka tersebut.

“Kami merasa optimistis bahwa angka tersebut akan bisa tercapai karena ada beberapa bidang yang sebenarnya sangat menjanjikan,” ujarnya dalam siaran resmi, Jumat (3/9/2021).

Dia mengatakan, bahwa Indonesia pada 2020 menjual emas dan perhiasan emas sebesar US$8,2 miliar dan menjadi barang nomor 5 terbesar dari ekspor non-migas.

“Dari angka tersebut 37 persen pergi ke negara transit dan negara tersebut mempunyai perjanjian perdagangan ke UAE maka hampir seluruhnya barang emas dan perhiasan emas itu dijual dari negara transit kepada UAE,” katanya.

Dia melanjutkan, pada saat yang bersamaan Indonesia hanya menjual US$76 juta emas dan perhiasan emas kepada UAE secara langsung.

“Kenapa? Karena dengan perjanjian perdagangan tersebut. Berarti menjual barang-barang Indonesia lebih murah 5 persen karena pajaknya rendah dibandingkan beli langsung dari Indonesia,” tuturnya.

Oleh sebab itu, perjanjian perdagangan ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan merupakan bagian pada jendela Indonesia untuk menjual ekspor ke Negara-negara tujuan lain, non-tradisional seperti Afrika dan Jazirah Arab.

“Ini merupakan janji kami berdua, antara saya dan Menteri Perdagangan UEA bahwa kita akan menyelesaikan ini berbasis dengan  persahabatan, mencari teman baru, dan mencari bisnis dan dagangan baru kepada dua Negara,” lanjutnya.

Lutfi menyebut, antara kedua negara akan menyelesaikan perundingan pada kesempatan pertama dan tidak lebih daripada satu tahun.

“Mudah-mudahan pada 4 November 2021, ketika kunjungan Presiden ke UEA perjanjian sudah mendapatkan bentuk hampir selesai atau bahkan bisa difinalisasi,” tutup Lutfi.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper