Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag: I-AUE CEPA Perluas Pasar Nontradisional Indonesia

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi optimistis I-AUE CEPA itu dapat mendongkrak nilai dagang dua negara hingga lima kali lipat dari realisasi tahun lalu.
Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi bersama Menteri Negara Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UAE), Thani bin Ahmed Al Zeyoudi menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Undserstanding/MoU) di bidang perdagangan, investasi, dan jasa antara Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dengan Federasi Kamar Dagang dan Industri Uni Emirat Arab yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/9/2021)./Kementerian Perdagangan
Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi bersama Menteri Negara Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UAE), Thani bin Ahmed Al Zeyoudi menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Undserstanding/MoU) di bidang perdagangan, investasi, dan jasa antara Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dengan Federasi Kamar Dagang dan Industri Uni Emirat Arab yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/9/2021)./Kementerian Perdagangan

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membeberkan negosiasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab berpotensi untuk memperlebar ekspor ke sejumlah negara non-tradisional yang relatif sulit dijangkau pasar internasional. 

Lutfi menegaskan perluasan dagang pada sejumlah negara non tradisional itu realistis berdasarkan pada hubungan kerjasama antarnegara yang relatif baik belakangan ini. 

“Saya ingin pakai ini [I-AUE CEPA] untuk negara-negara sulit seperti negara Syiria, Libia negara-negara di Stan Country itu. Mereka belum pakai sekarang,” kata Lutfi kepada Bisnis selepas peluncuran perundingan I-AUE CEPA putaran pertama di Bogor, Kamis (3/9/2021). 

Lewat I-AUE CEPA, Lutfi berkelakar dirinya bakal mengirim produk ekspor kelapa sawit ke negara nontradisional itu untuk mendominasi pasar di sejumlah negara di kawasan tersebut. 

“Saya ajarin mereka pakai kelapa sawit, begitu mereka pakai kelapa sawit gak bisa belok lagi, begitu mereka makan ini saya cobain semua ini,” kata dia. 

Belakangan Lutfi membeberkan I-AUE CEPA itu diharapkan dapat mendongkrak nilai dagang dua negara hingga lima kali lipat dari realisasi tahun lalu. Saat itu, total perdagangan Indonesia–UEA tercatat sebesar US$2,93 miliar. Total ekspor Indonesia ke UEA pada 2020 senilai US$1,24 miliar, sedangkan impor Indonesia dari UEA tercatat senilai US$1,68 miliar.

“Mestinya kalau kita bisa memanfaatkan negara itu sebagai negara transit, kita bisa menaikkan hingga lima kali lipat nilai perdagangan [Indonesia-UEA],” kata dia. 

Menyitir data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah otoritas perdagangan, nilai perniagaan Indonesia dan UEA per semester I/2021  mencapai US$1,86 miliar.

Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar US$0,85 miliar. Impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar US$1 miliar.

Adapun, komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA mencakup minyak sawit, perhiasan, tabung dan pipa besi, mobil dan kendaraan bermotor, serta kain tenun sintetis.

Sebaliknya, komoditas impor utama Indonesia dari UEA di antaranya produk setengah jadi besi atau baja, hidrokarbon acyclic, aluminium tidak ditempa, logam mulia koloid, dan polimer propilena.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper