Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Bentuk Pusat Perdagangan saat Indonesia-UEA CEPA

Kadin Indonesia bersama Kemendag membentuk pusat perdagangan sehubungan dengan perundingan Indonesia-UEA CEPA.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid/Kadin.id
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid/Kadin.id

Bisnis.com, BOGOR — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menilai positif inisiatif Perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (UEA).

“Perundingan ini potensial karena membuka perdagangan kita ke Afrika yang sedang berkembang,” kata Arsjad saat ditemui selepas peluncuran Perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (UEA) di Bogor, pada Kamis (2/9/2021).

Arsjad mengatakan perundingan bersama UEA relatif berjalan cepat ketimbang sejumlah pakta dagang yang sempat dikerjakan oleh pemerintah. Alasannya, hubungan kedua negara relatif baik belakangan ini.

“Biasanya tanda tangan CEPA dulu baru kita jalankan itu prosesnya lama kan, sekarang diskusinya paralel antara pemerintah dan swasta, jadi prosesnya lebih cepat,” kata dia.

Belakangan Kadin berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Investasi membentuk pusat perdagangan atau trading untuk meningkatkan volume ekspor ke pasar Timur Tengah, Afrika dan Eropa.

“Kita sudah mulai uji coba yang namanya Kadin trading, yang namanya SNI kita bisa bantu, akses secara logistik, askes kemampuan ekonomi, ini yang mau kita lakukan,” kata dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah otoritas perdagangan, nilai perniagaan Indonesia dan UEA per semester I/2021 mencapai US$1,86 miliar.

Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar US$850 juta. Impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar US$1 miliar.

Adapun, komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA mencakup minyak sawit, perhiasan, tabung dan pipa besi, mobil dan kendaraan bermotor, serta kain tenun sintetis.

Sebaliknya, komoditas impor utama Indonesia dari UEA di antaranya produk setengah jadi besi atau baja, hidrokarbon acyclic, aluminium tidak ditempa, logam mulia koloid, dan polimer propilena.

Sementara itu, total perdagangan Indonesia–UEA pada 2020 tercatat sebesar US$2,93 miliar. Total ekspor Indonesia ke UEA pada 2020 senilai US$1,24 miliar, sedangkan impor Indonesia dari UEA tercatat senilai US$1,68 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper