Bisnis.com, BOGOR — Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menargetkan terjadinya peningkatan hingga lima kali lipat nilai perdagangan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) lewat inisiatif Perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (Indonesia-UEA CEPA).
Lutfi beralasan UEA bakal menjadi hub bagi produk ekspor dalam negeri untuk sejumlah negara yang berada di sekitar kawasan Teluk Persia itu.
“Mestinya kalau kita bisa memanfaatkan negara itu sebagai negara transit, kita bisa menaikkan hingga lima kali lipat nilai perdagangan [Indonesia-UEA],” kata Lutfi saat dijumpai selepas peluncuran Perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab di Bogor, pada Kamis (2/9/2021).
Menyitir data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah otoritas perdagangan, nilai perniagaan Indonesia dan UEA per semester I/2021 mencapai US$1,86 miliar.
Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar US$0,85 miliar. Impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar US$1 miliar.
Sementara itu, total perdagangan Indonesia–UEA pada 2020 tercatat sebesar US$2,93 miliar. Total ekspor Indonesia ke UEA pada 2020 senilai US$1,24 miliar, sedangkan impor Indonesia dari UEA tercatat senilai US$1,68 miliar.
Baca Juga
“Kalau dia beli semiliar saja ini tidak susah untuk melipatkannya, ini gampang sekali, tetapi kan mesti dibuat barang-barang baru industri halal lah sama fashion islam,” kata dia.
Adapun, komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA mencakup minyak sawit, perhiasan, tabung dan pipa besi, mobil dan kendaraan bermotor, serta kain tenun sintetis.
Sebaliknya, komoditas impor utama Indonesia dari UEA di antaranya produk setengah jadi besi atau baja, hidrokarbon acyclic, aluminium tidak ditempa, logam mulia koloid, dan polimer propilena.