Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pengembangan bisnis internasional Selandia Baru, New Zealand Trade and Enterprise (NZTE), membuka akses adopsi teknologi bagi manufaktur Indonesia melalui Industry 4.0 Demonstration Network.
Inisiatif tersebut berupa platform pelatihan yang mempertemukan pengusaha manufaktur Indonesia dengan berbagai penyedia teknologi dari Selandia Baru. Alokasi anggarannya mencapai total 6,8 juta dolar New Zealand.
Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia Diana Permana mengatakan hal ini merupakan dorongan negara itu bagi bisnis global untuk menerapkan teknologi digital yang meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan daya saing industri manufaktur.
Industry 4.0 Demonstration Network melibatkan kemitraan antara konsultan teknik dan teknologi Selandia Baru, Beca, entitas negara Callaghan Innovation, dan Employers and Manufacturers Association (EMA).
"4.0 Demonstration Network menyediakan roadmap bagi perusahaan untuk menggali potensi pengaplikasian dari berbagai teknologi pintar. Kami mengedukasi manufaktur dengan berbagai studi kasus yang sukses dalam transformasi Industri 4.0 dari perusahaan-perusahaan Selandia Baru. Manufaktur dapat memahami bagaimana memanfaatkan data intelijen dan alat analitik real-time untuk memaksimalkan operasi,” kata Digital Engineer Beca, Elise Salt, dalam keterangan tertulis, Kamis (2/9/2021).
Dia melanjutkan dalam mengimplementasikan Industri 4.0, perusahaan perlu mengembangkan strategi berdasarkan kebutuhan masing-masing dan memperoleh referensi dari pabrik Industri 4.0 yang sudah berjalan. Platform ini terdiri dari mobile showcase, kunjungan lapangan, dan kunjungan pabrik pintar.
Baca Juga
Mobile showcase mencakup garis besar dari teknologi Industri 4.0, peningkatan produktivitas, jaminan kualitas, pemeliharaan yang berkualitas dan efisien, serta peningkatan pengambilan keputusan belanja modal.
Hal ini melibatkan teknologi analitik data, pemodelan dan simulasi, robot canggih, Augmented Reality (AR), dan Virtual Reality (VR), digital twins, Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML), additive manufacturing atau pencetakan 3D, dan Internet of Things (IoT).
Salah satu contoh penggunaan teknologi yaitu IoT, yang telah merevolusi cara manufaktur memantau dan mengontrol pabrik untuk efisiensi yang lebih tinggi. Kemajuan terbaru dalam teknologi komunikasi memungkinkan manufaktur untuk menghubungkan aset-aset pabrik dan mengumpulkan data otomatis.
Manufaktur dapat mengidentifikasi hambatan dalam proses dan menerapkan pemeliharaan prediktif dan preventif.
"Manufaktur dapat memperoleh informasi kritikal tentang kinerja pabrik mereka dengan menggunakan sensor, drone, dan berbagai sumber lain untuk memperoleh data secara real-time," jelas Country Manager Indonesia Beca Andrew Kelman.
Dia menambahkan salah satu tantangan dalam penerapan Industri 4.0 yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia adalah kurangnya strategi dan perencanaan.
Industry 4.0 Demonstration Network akan membantu perusahaan dalam menyusun strategi implementasi dan memanfaatkan teknologi yang tepat sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai hasil yang diinginkan.