Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPBU Prioritas Tahun Ini Didominasi Jalan Tol

Sejauh ini, total nilai proyek KPBU yang telah maupun sedang dilelang mencapai Rp52,04 triliun.
Pekerja beraktivitas di proyek jalan tol Trans Sumatra ruas Padang - Pekanbaru Seksi Padang - Sicincin yang hingga kini progresnya baru mencapai 37,989 persen dari panjang pengerjaan 36,2 kilometer, Sabtu (13/3/2021). /Bisnis-Noli Hendra
Pekerja beraktivitas di proyek jalan tol Trans Sumatra ruas Padang - Pekanbaru Seksi Padang - Sicincin yang hingga kini progresnya baru mencapai 37,989 persen dari panjang pengerjaan 36,2 kilometer, Sabtu (13/3/2021). /Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendata jalan tol mendominasi proyek infrastruktur berskema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) tahun ini.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mencatat infrastruktur jalan dan jembatan mencapai 21 unit dari total proyek KPBU prioritas 2021 sebanyak 23 unit yang telah masuk dalam daftar rencana KPBU. Adapun, proyek KPBU yang diprakarsai oleh badan usaha mencapai 12 unit.

"Terlihat [proyek KPBU] jalan tol sebagian besar [berasal dari] prakarsa badan usaha," ucapnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR, Selasa (31/8/2021).

Dalam paparan Herry, kedua belas proyek infrastruktur yang diprakarsai badan usaha adalah memiliki estimasi investasi hingga Rp198,63 triliun. Adapun, proyek yang telah masuk daftar rencana KPBU berjumlah 22 proyek dengan nilai Rp269,57 triliun.

Sejauh ini, total nilai proyek KPBU yang telah maupun sedang dilelang mencapai Rp52,04 triliun. Sementara itu, proyek yang diprakarsai badan usaha mencapai 83,7 persen dari total proyek KPBU yang telah maupun sedang dilelang atau senilai Rp43,56 triliun.

Proyek yang sedang maupun telah dilelang adalah Tol Akses Patimban (Rp8,48 triliun), Tol Gilimanuk-Mengwi (Rp19,73 triliun), Duplikasi/Jembatan Callender Hamilton di Lintas Utama Pulau Jawa (Rp2,23 triliun), dan Tol Cikunir-Ulujami (Rp21,5 triliun).

Di samping itu, nilai proyek KPBU prioritas tertinggi pada tahun ini adalah proyek Tol Layang Cikunir-Karawaci senilai Rp26,15 triliun yang diprakarsai badan usaha. Sementara itu, proyek dengan nilai terkecil adalah Rusun Karawang sekitar Rp400 miliar.

Saat ini hanya ada satu proyek dalam tahap penyiapan readiness criteria, yakni Tol Mamminasata senilai Rp9,88 triliun. Herry menyatakan fokus utama penyiapan tol tersebut saat ini adalah pembebasan tanah.

Tol Mamminasata direncanakan mulai konstruksi pada tahun ini dan mulai beroperasi pada 2023. Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mencatat total panjang tol tersebut akan mencapai 48,12 kilometer.

Adapun berikut daftar proyek KPBU yang diprakarsai badan usaha:

  • Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (Rp20,24 triliun)
  • Tol Sentul Selatan-Karawang Barat (Rp15,38 triliun)
  • Tol Bogor-Serpong via Parung (Rp8,95 triliun)
  • Tol Semanan-Balaraja (Rp15,53 triliun)
  • Tol Layang Cikunir-Ulujami (Rp26,15 triliun)
  • SPAM Ir. H. Djuanda (Rp14,7 triliun)
  • Tol Malang-Kepanjen (Rp9,97 triliun)
  • Tol Kediri-Tulungagung (Rp8,55 triliun)
  • Tol Semarang Harbour (Rp17,24 triliun)
  • Tol Gilimanuk-Mengwi (Rp19,73 triliun)
  • Duplikasi/Penggantian Jembatan Callender Hamilton (Rp2,33 triliun)
  • Tol Cikunir-Ulujami (Rp21,5 triliun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper