Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id : Ekspansi LNG Tangguh Mulai 2022 hingga Startup Tekfin Merambah Asean

Potensi penambahan gas sebanyak 1,3 triliun kaki kubik dari Tangguh LNG jadi salah satu berita piihan editor Bisnisindonesia.id selain berbagai kabar ekonomi dan bisnis lainnya yang dikemas mendalam dan analitik yang tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id   
Ilustrasi produksi LNG Tangguh
Ilustrasi produksi LNG Tangguh

Bisnis.com, JAKARTA —Setelah mendapat persetujuan dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, BP akan mulai mengembangkan Lapangan Ubadari dan Vorwata carbon capture utilization and storage (CCUS) Tangguh LNG di Papua Barat mulai 2022.

Ada potensi penambahan gas sebanyak 1,3 triliun kaki kubik (Tcf) dari Lapangan Ubadari dan Vorwata CCUS.

Tambahan produksi gas dari Tangguh LNG tersebut jadi salah satu berita piihan editor Bisnisindonesia.id selain berbagai kabar ekonomi dan bisnis lainnya yang dikemas mendalam dan analitik yang tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id   

Berikut highlight Bisnisindonesia.id, Selasa (31/8/2021) :

1. Target Peningkatan Produksi Migas Nasional Tersandera Izin POD

Sektor hulu minyak dan gas bumi terus dibayangi penurunan produksi dari tahun ke tahun, mengingat kondisi lapangan migas saat ini yang mayoritas telah memasuki usia tua. Perlu upaya ekstra keras, setidaknya untuk mengejar target produksi tahun ini.

Dalam usulan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022, pemerintah telah menetapkan target produksi siap jual (lifting) migas sebesar 1,73 juta barel setara minyak per hari, yang terdiri atas lifting minyak sebesar 703.000 barel minyak per hari (bopd) dan lifting gas bumi sebesar 1,03 juta barel setara  minyak per hari (boepd).

Namun demikian, target peningkatan produksi migas tersebut masih terkendala oleh banyak hal, termasuk pandemi Covid-19 dan perizinan rencana pengembangan atau plan of development (PoD).

2. Pengembangan di Tangguh LNG Mulai Tahun Depan

BP akan melakukan pengembangan Lapangan Ubadari dan Vorwata carbon capture utilization and storage (CCUS) Tangguh LNG di Papua Barat mulai 2022 setelah sebelumnya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menyetujui rencana pengembangan proyek tersebut.

BP Regional President Asia Pacific Nader Zaki mengatakan bahwa front-end engineering and design (FEED) untuk Lapangan Ubadari dan Vorwata CCUS akan dimulai pada pertengahan 2022. Tahap itu akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan SKK Migas dan para mitra Tangguh dengan estimasi penyelesaian pekerjaan pada 2026 setelah keputusan investasi akhir.

3. Startup Tekfin Merah Putih Makin Bernas di Asean

Perusahan-perusahaan rintisan Indonesia dari vertikal teknologi finansial kian getol berekspansi ke Asean, kendati ceruk pasar di negeri sendiri masih belum teroptimasi secara menyeluruh. 

Salah satu pangsa pasar yang mulai dilirik perusahaan rintisan (startup) teknologi finansial (tekfin) Indonesia adalah Vietnam.

Perilaku konsumtif serta rendahnya penetrasi kartu kredit warga Negeri Paman Ho dipandang sebagai peluang yang menjanjikan bagi perkembangan bisnis tekfin.

Dalam kaitan itu, belum lama ini perusahaan tekfin Kredivo sudah menyatakan rencananya untuk mengembangkan sayap bisnis di negara Indochina itu melalui patungan (joint venture) dengan Phoenix Holding. 

4. Proyek Hotel Bintang 5 Melesat Tetapi Cuan Meleset 

Kendati Indonesia tercatat sebagai negara dengan proyek pengembangan hotel paling pesat di Asia Pasifik selama pandemi, iklim bisnis di sektor ini justru terus terjerembap. Tekanan paling berat dirasakan oleh segmen bintang lima.

Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi B. Sukamdani mengatakan hotel bintang lima memiliki tantangan yang lebih berat dibandingkan dengan segmen akomodasi lainnya, lantaran pangsa pasarnya relatif sempit.

5. Kasus Covid-19 RI Menurun Tapi Jangan Semua Minta Relaksasi

Kewaspadaan terhadap penularan Covid-19 di Indonesia belum boleh kendor. Walau data kasus menunjukkan tren menurun, bukan berarti semua sektor bisa langsung menuntut relaksasi. Kasus di sejumlah negara yang masih didera wabah Covid-19 menjadi rujukan berharga.

Jika mobilitas masyarakat dibiarkan tanpa kendali, potensi penularan bisa menjadi kenyataan. Itu sebabnya pemerintah memilih opsi untuk melanjutkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di Pulau Jawa dan Bali hingga 6 September mendatang. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper