Bisnis.com, JAKARTA — Wilayah DKI Jakarta masih menjadi magnet bagi para pemodal pusat perbelanjaan. Kabarnya, hingga 2023 akan ada enam mal baru di Ibu Kota.
Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan sepanjang semester I tahun 2021, total pasokan ritel bertambah menjadi 4,8 juta meter persegi yang dipengaruhi oleh masuknya Pondok Indah Mall III ke pasar ritel pada April 2021.
"Masuknya Pondok Indah Mall di bilangan Jakarta Selatan mendapat animo yang baik dari masyarakat. Terlebih mal ini mengakomodasi kebutuhan pasar yang menginginkan experience dan konsep berbeda," ujarnya dalam media briefing, Selasa (24/8/2021).
Nantinya terdapat enam mal yang segera beroperasi Jakarta hingga 2023. Keenam mal itu yakni Aeon Mall South Gate berlokasi di TB Simatupang pada 2021, lalu Thamrin Nine Mixed Use berlokasi Thamrin di 2022, dan Holland Village Mall berlokasi di Cempaka Putih pada 2022.
"MTC Tanah Abang berlokasi di Tanah Abang akan beroperasi pada 2022, Menara Jakarta Shopping Mall berlokasi Kemayoran pada 2023, dan Daan Mogot City berlokasi Daan Mogot pada 2023," katanya.
Sementara itu, sejak tahun lalu, pengelola pusat perbelanjaan dilanda krisis akibat pandemi Covid-19. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memproyeksikan pusat perbelanjaan dan mal masih akan tertekan dan loyo hingga akhir 2021.
Baca Juga
Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan arus keuangan perusahaan pusat perbelanjaan dan mal mengalami defisit seiring dengan pembatasan jumlah maksimal pengunjung di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Menurutnya, kinerja pusat perbelanjaan dan mal anjlok sejak pemerintah menerapkan PPKM Darurat dan PPKM level 4. Hal itu dikarenakan pada awal PPKM, pemerintah sempat melarang pusat perbelanjaan dan sektor-sektor usaha yang tidak esensial dan kritikal untuk beroperasi.
Meski saat ini pemerintah telah melonggarkan ketentuan operasional mal, agar mal dan pusat belanja bisa menerima pengunjung maksimal 25 persen, tetapi pemulihan kinerja membutuhkan waktu cukup lama
"Pengalaman tahun lalu selama pandemi ini, hanya untuk menaikkan tingkat kunjungan yang hanya 10-20 persen saja diperlukan waktu tidak kurang dari tiga bulan,” ucap Alphonzus.