Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjanjikan konstruksi Jalan Tol Serpong—Cinere akan beroperasi penuh pada akhir kuartal III/2021.
Sejauh ini, ruas tersebut telah beroperasi sebagian sepanjang 6,5 kilometer. Adapun, total panjang tol Serpong—Cinere mencapai 10,1 kilometer.
“[Ruas tol Serpong—Cinere yang dari] Pamulang ke Krukut mudah-mudahan pada 21 September ini segera selesai,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Senin (23/8/2021).
Basuki mencatat, saat ini progres konstruksi Tol Serpong—Cinere seksi Pamulang—Cinere telah mencapai 84,7 persen. Sementara itu, proses pembebasan lahannya berada di posisi 97,4 persen.
Adapun, Tol Serpong—Cinere merupakan bagian dari jaringan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II. Masih ada tiga ruas JORR II lain yang belum rampung selain Tol Serpong—Cinere, yakni Tol Cinere—Jagorawi, CImanggis—Cibitung, dan Cibitung—Cilincing.
Menurutnya, Jalan Tol Cimanggis—Cibitung telah beroperasi sebagian, yakni pada ruas Cimanggis—Jatikarya (2,8 kilometer). Basuki juga menjadwalkan, ruas Jatikarya—Setu Utara akan rampung pada Desember 2021.
Sementara itu, konstruksi Tol Cibitung—Cilincing Seksi 2 dan 3 direncanakan selesai pada September 2021, sedangkan Seksi 4 pada November 2021.
Dari total panjang 34 kilometer, panjang Tol Cibitung—Cilincing yang telah beroperasi baru mencapai 2,7 kilometer.
Di samping itu, Tol Cinere—Jagorawi yang masih dalam tahap konstruksi tinggal sepanjang 2,2 kilometer pada ruas Kukusan—Cinere.
Sejauh ini, kata dia, perkembangan konstruksi Tol Cinere—Jagorawi seksi Kukusan—Cinere masih di level 0,9 persen, dengan proses pembebasan tanah mencapai 70,2 persen. Tol tersebut dijadwalkan rampung pada Mei 2022.
Basuki menargetkan, konstruksi jaringan jalan tol JORR II akan rampung pada 2022. Sejauh ini, ruas JORR II yang telah beroperasi mencapai 46,5 kilometer, sementara itu total panjang JORR II direncanakan mencapai 110,3 kilometer.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mendata, sampai saat ini ada 10 ruas tol yang sedang di bangun di kawasan Jabodetabek. Mayoritas pengerjaan jalan bebas hambatan tersebut tercatat memiliki deviasi konstruksi yang minus alias terlambat.
Seluruh konstruksi tol tersebut ditaksir menyerap investasi sekitar Rp64,46 triliun. Adapun, total investasi tol yang direncanakan rampung pada tahun ini mencapai Rp23,32 triliun, atau 36,17 persen dari total investasi konstruksi tol saat ini.
