Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Investasi Hotel dan Restoran, PHRI: Lagi Over Supply

PHRI memberikan pandangannya tentang investasi hotel dan restoran pada semester II/2021.
Ilustrasi hotel. /Foto: Istimewa
Ilustrasi hotel. /Foto: Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha pariwisata sektor hotel dan restoran belum bisa memperkirakan prospek investasi yang bakal masuk dalam beberapa waktu ke depan. Realisasi investasi yang tidak begitu buruk pada semester I/2021 dikatakan tidak bisa menjadi jaminan.

Apabila mengacu kepada data Kementerian Investasi, realisasi penanaman modal ke sektor hotel dan restoran pada semester pertama tahun ini bisa dibilang cukup baik mengingat pandemi yang masih melanda.

Investasi yang masuk ke sektor tersebut dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat senilai Rp8,9 triliun. Sementara dari penanaman modal asing (PMA), hotel dan restoran meraup pundi-pundi senilai US$187,8 juta.

Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan sektor wisata memang masih menjadi harapan sepanjang semester I/2021. Pertumbuhan dinilai masih terjadi karena pergerakan masyarakat sempat terbentuk.

Namun, Maulana mengatakan tren tersebut tidak menjamin investasi akan terus mengalir ke sektor hotel dan restoran pada semester II/2021. Pelonjakan kasus dan kebijakan restriksi yang diberlakukan pemerintah disebut menjadi halangan utama masuknya modal.

"Dengan demikian, pada semester II/2021, investasi ke sektor hotel dan restoran belum bisa diperkirakan. Apalagi sekarang kondisinya di sektor tersebut sedang terjadi over supply. Terutama, hotel-hotel yang berlokasi di Provinsi Bali," ujar Maulana, Senin (23/8/2021).

Saat ini, kata Maulana, sulit bagi pelaku usaha sektor hotel dan restoran untuk menentukan outlook investasi yang berpeluang masuk. Dia pun menekankan sektor pariwisata RI untuk terlebih dahulu membangun permintaan yang diyakini bakal menjadi pemicu masuknya modal.

"Investasi di hotel dan restoran akan cukup menarik sejauh ada sesuatu yang unik untuk dijadikan trigger bagi wisatawan," ujarnya.

Dia menambahkan membangun permintaan untuk memancing investor masuk merupakan pekerjaan rumah yang berat. Sebab, aksesibilitas ke daerah pariwisata Tanah Air masih sulit seiring dengan belum pulih kondisi di sektor terkait, terutama penerbangan akibat tidak ada pergerakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper