Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Digadang-gadang Jadi Andalan Ekspor Pertanian, Kementan Siapkan Industri Porang

Porang telah masuk jajaran produk pertanian yang didorong ekspornya lewat program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks), selain sarang burung walet.
Porang semakin menjadi tren setelah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepaskan ekspor komoditas tersebut ke China, Selasa (19/11/2019). /Kementan
Porang semakin menjadi tren setelah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepaskan ekspor komoditas tersebut ke China, Selasa (19/11/2019). /Kementan

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau kesiapan sarana industri porang di Madiun, Jawa Timur, menyusul rencana peresmian yang bakal dilakukan Presiden Joko Widodo. Komoditas tersebut digadang-gadang sebagai andalan ekspor pertanian.

Hari ini kami datang ke industri porang di Madiun untuk persiapan kehadiran Presiden dalam rangka peresmian industri dan sekaligus peletakan batu pertama untuk industri lanjutan, industri beras porang,” kata Syahrul dikutip dari siaran pers, Jumat (13/8/2021).

Syahrul mengatakan bahwa porang menjadi komoditas yang dipilih Presiden Joko Widodo sebagai komoditas andalan baru di Indonesia, khususnya dalam rangka diversifikasi ekspor.

Karena itu, kata dia, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha terus memperbaiki budi daya porang dan meningkatkan nilai tambah komoditas itu lewat pengolahan.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menambahkan bahwa porang telah masuk jajaran produk pertanian yang didorong ekspornya lewat program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks), selain sarang burung walet.

Nilai ekspor porang pada 2020 sebesar Rp923,6 miliar, dengan beberapa negara tujuan mencakup China, Thailand, Taiwan, Vietnam, Myanmar, dan Jepang.

Adapun, jenis yang diekspor adalah bentuk chip dan tepung. Pemerintah sendiri melarang ekspor dalam bentuk benih dan umbi.

Luas lahan porang harus ditingkatkan di seluruh wilayah Indonesia. Porang tidak hanya diolah menjadi tepung, tetapi juga sebagai pangan alternatif pengganti beras sehingga budi daya porang terus diperluas,” kata Suwandi.

Suwandi menyebutkan, terobosan yang dilakukan Kementan yakni memberikan bantuan bibit, pupuk dan pendampingan kepada petani. Selanjutnya, pemerintah pun menyediakan fasilitas pinjaman modal dengan bunga rendah melalui KUR.

Kepada petani, kami berharap agar dapat mendorong anggotanya terutama yang berskala besar untuk bergandengan tangan dalam kemitraan dengan industri pengolahan, sehingga industri pengolahan kecil tersebut dapat berkembang untuk melakukan bisnis yang saling menguntungkan,” tuturnya.

Perlu diketahui, luas lahan porang pada 2020 sebesar 19.950 hektare (ha) dan pada 2021 mencapai 47.461 ha. Area pertanaman tersebar di 15 provinsi dan luas tanam ditargetkan mencapai 100.000 ha pada 2024 yang didukung oleh industri pengolahannya.

Terkait rencana target tanam porang pada 2021 adalah 10.000 ha yang tersebar di Provinsi Aceh 1.000 ha, Jawa Barat 1.000 ha, Jawa Tengah 1.500 ha, Jawa Timur 3.000 ha, Nusa Tenggara Timur seluas 1.000 ha, Nusa Tenggara Barat 500 ha, dan Sulawesi Selatan 2.000 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper