Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembukaan Bertahap Pusat Belanja Bisa Berdampak ke Penjualan Ritel

Mal atau pusat belanja di kawasan dengan status PPKM level 4 selain DKI Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya, masih belum dibuka.
rnPedagang merapikan barang dagangan di pusat perbelanjaan Jakarta, Rabu (4/8/2021). Pemprov DKI Jakarta menegaskan pusat perbelanjaan atau mal masih belum boleh beroperasi selama penyesuaian aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 kecuali akses untuk pegawai toko yang melayani penjualan online dengan maksimal tiga orang setiap toko. ANTARA FOTO/Galih Pradiptarn
rnPedagang merapikan barang dagangan di pusat perbelanjaan Jakarta, Rabu (4/8/2021). Pemprov DKI Jakarta menegaskan pusat perbelanjaan atau mal masih belum boleh beroperasi selama penyesuaian aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 kecuali akses untuk pegawai toko yang melayani penjualan online dengan maksimal tiga orang setiap toko. ANTARA FOTO/Galih Pradiptarn

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan memperkirakan kebijakan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan selama PPKM level 4 di sejumlah kota di Jawa bisa berpengaruh terhadap kinerja penjualan eceran.

Selama uji coba sepekan ini, pusat perbelanjaan dan ritel nonpangan bisa beroperasi setelah 5 minggu terakhir tutup.

“Pengaruh pasti ada karena PPKM berlanjut dan ritel baru dibuka mulai 10 Agustus di mana sifatnya uji coba,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Jumat (13/8/2021).

Oke mengatakan tingkat kunjungan juga cenderung terbatas karena kapasitas maksimal pengunjung hanya 25 persen dan hanya diterapkan di 4 kota besar dengan status PPKM level 4. Sementara di kawasan dengan status PPKM level 4 selain DKI Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya, mal atau pusat belanja masih belum dibuka.

“Kalau melihat perkembangan tingkat kunjungan masih sangat rendah. Di bawah 25 persen dan hanya di kota-kota besar. Pasti akan berpengaruh ke penjualan ritel, tetapi angkanya belum diketahui,” tambahnya.

Bank Indonesia melaporkan indeks penjualan riil (IPR) pada Juni 2021 tumbuh 2,5 persen secara tahunan dan terkontraksi 12,8 persen secara bulanan. Hal ini menjadi indikasi bahwa penjualan eceran pada Juni terbatas dibandingkan dengan Mei 2021 sebagai imbas dari penurunan permintaan masyarakat setelah hari besar keagamaan nasional Idulfitri.

Untuk Juli 2021, responden yang disurvei Bank Indonesia memprediksi penjualan eceran tetap akan menurun meski melambat, yakni sebesar 8,3 persen secara bulanan.

Namun, penjualan eceran secara diramal turun 6,2 persen secara tahunan, terutama pada kelompok peralatan komunikasi dan informasi, barang budaya dan rekreasi, dan subkelompok sandang. 

Sejak pusat perbelanjaan mulai dibuka secara bertahap dengan kebijakan wajib vaksin bagi pengunjung, Oke menjelaskan pusat perbelanjaan berupaya disiplin menerapkan protokol kesehatan. Meski demikian, dia tidak memungkiri adanya pelanggaran minor dalam implementasi kebijakan.

“Ada [pelanggaran], tetapi karena kendala aplikasinya. Ada mal yang mengizinkan masuk berdasarkan sertifikat vaksin fisik karena belum terdaftar di aplikasi PeduliLindungi. Pelanggarannya masih minor,” kata Oke.

Dia mengatakan pelaksanaan pengecekan sertifikat vaksin bagi pengunjung telah berjalan tanpa kendala di Surabaya dan Bandung. Sementara di Jakarta dan Semarang masih ditemui laporan pengelola mal yang masih menghadapi kendala.

“Kami sedang melakukan evaluasi dan sedang melakukan beberapa peninjauan. Karena kebijakan baru diumumkan pada Senin malam dan implementasi mulai Selasa, pengelola mal masih harus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait penggunaan barcode,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper