Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Shipping Kerja Sama Sewa Kapal dengan Petronas

PT Pertamina International Shipping berhasil menyewakan kapalnya kepada anak usaha Petronas group yaitu Petco Trading Labuan Company Limited (PTLCL).
Armada kapal tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel PT Pertamina International Shipping.
Armada kapal tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel PT Pertamina International Shipping.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina International Shipping mengembangkan portfolio bisnisnya di Asia dengan menyewakan kapal ke Petronas.

Corporate Secretary Pertamina International Shipping (PIS) Arief Sukmara mengatakan perseroan berhasil mengakselerasi peningkatan pangsa pasar di Petronas Group dengan bertambahnya kapal yang disewakan kepada anak usaha Petronas group yaitu Petco Trading Labuan Company Limited (PTLCL) secara Time Charter melalui kapal MT SANGGAU.

Sebelumnya kapal MT ERAWAN 10 yang dikendalikan oleh PISPL juga berhasil dikomersialisasikan ke PTLCL secara time charter, serta kapal-kapal lain yang disewakan secara voyage charter ke PTLCL.

“Kami akan terus berekspansi dan mencari peluang-peluang kerja sama baru dalam rangka memperluas pasar di global market," ujarnya dalam keterangan resminya, Kamis (12/8/2021).

Kapal MT SANGGAU telah beberapa kali disewa oleh international charterer antara lain Karpowership, Freepoint Commodities, Posco International Corporation, dan Vitol Asia untuk angkutan Fuel Oil dari Cilacap ke Tg Pelepas Malaysia dan dari Singapura ke Chittagong, Bangladesh.

Kapal tersebut merupakan kapal berjenis Dirty Petroleum Product (DPP) ukuran Medium Range (MR) Tanker dengan bobot mati 40,648 MT yang dibangun pada 2016. Kapal berbendera Indonesia ini dikelola sendiri oleh PIS dengan seluruh awak kapal adalah kru berkebangsaan Indonesia.

Sebelum dikirim kepada PETCO, kapal MT SANGGAU melayani voyage charter untuk PETCO dengan tujuan untuk mengetahui kinerja kapal secara keseluruhan.

Voyage charter dilakukan dengan rute loading port di Kertih dan discharge port di Melaka dan Singapura untuk angkutan Low Sulphur Waxy Residue (LSWR) Fuel Oil sebesar 18,415 kl dan High Sulphur Fuel Oil (HSFO) sebesar 15,862 kl.

"Kerja sama ini merupakan bentuk pengakuan international customer terhadap kualitas layanan PIS," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper