Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2021, Penjualan Apartemen di DKI Tumbuh Hampir 100 Persen

Kemudahan pembayaran yang ditawarkan sejumlah pengembang berdampak pada tingkat penjualan apartemen di Jakarta selama semester I/2021.
Deretan apartemen di Jakarta dalam foto file 2017./Reuters
Deretan apartemen di Jakarta dalam foto file 2017./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan apartemen atau kondominium di Jakarta pada semester I/2021 mencapai 95,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan kemudahan pembayaran yang ditawarkan sejumlah pengembang berdampak pada tingkat penjualan apartemen di Jakarta selama semester I/2021.

Kemudahan tersebut antara lain, beli sekarang bayar kemudian atau buy now pay later, uang muka atau down payment (DP) 0 persen, diskon uang muka, free BPHTB, dan free furniture, special extra discount, dan penawaran menarik lainnya.

"Penjualan apartemen di Jakarta terbilang cukup positif, rata-rata penjualannya mencapai 95,7 persen atau naik 0,4 persen dibanding periode sebelumnya," ujarnya, Selasa (10/8/2021).

Adapun rerata penjualan pre sales mencapai 62,5 persen atau naik sekitar 5 persen dari semester sebelumnya. 

Saat ini total pasokan apartemen secara kumulatif mencapai 223.635 unit. Jumlah pasokan yang ada tersebut berlokasi di kawasan Central Business District (CBD) dan Non-CBD. Untuk non-CBD dominasi sebarannya berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. 

"6 proyek baru selesai pembangunan dan menambah stok. Selain itu, 5 proyek merilis produknya ke pasar pada semester I/2021," ucapnya. 

Meski tingkat penjualan tumbuh positif, namun harga apartemen justru melemah.

Syarifah menuturkan untuk rata-rata harga apartemen berkisar Rp34 juta per meter persegi. Angka ini melemah 4,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pelemahan harga apartemen tertinggi terdapat pada unit di sekitar CBD yaitu dengan penurunan sekitar 8,6 persen secara tahunan.

"Jadi selain tingkat penjualan yang relatif stagnan, penjualan apartemen di periode ini juga cenderung melemah," tuturnya.

Serapan apartemen terbesar saat ini datang dari segmen menengah (middle) sebesar 41,3 persen, diikuti dengan segmen menengah ke bawah sebesar 23,6 persen.

"Nah untuk total unit yang terserap pasar oleh kedua segmen tersebut yaitu mencapai 139.140 unit pada Semester I-2021," katanya.

Syarifah menambahkan penjualan unit di kelas middle baik eksisting maupun baru di sekitar Stasiun MRT memiliki kumulasi penjualan yang lebih baik atau di atas rerata.

"Demikian juga, penjualan unit baru di sekitar TOD memiliki performa di atas rerata presales," ujarnya. 

Residensial

Sementara itu, Country Head dari Knight Frank Indonesia Willson Kalip menuturkan sektor residensial, terutama jual beli unit kondominium, menjadi salah satu sektor dengan transaksi yang masih terus bergerak di tengah pandemi di mana segmen pengguna menjadi prime mover.

Menurutnya, pandemi pada dasarnya menjadi masa di mana konsumen mencari atau membeli hunian. Hal ini karena semua kegiatan (belajar/ bekerja) dilakukan di dalam hunian, sehingga unit dengan harga terjangkau dan dilengkapi aksesibilitas yang tinggi menjadi preferensi masyarakat saat ini.

"Kemudahan pembayaran dan stimulus akan membantumerealisasikan optimisme transaksi," katanya. 

Indeks residential Jakarta masih berada di atas Bangkok dan Singapura yang diprediksi masih akan berlangsung sampai akhir tahun ini.

Rerata indeks residential di beberapa kota diAsia Pacific berada pada kisaran 4,5 persen (yoy) di kuartal kedua tahun 2021, sedikit melemah dibandingkan kuartal sebelumnya (4,4 persen). 

"Beberapa kota metropolitan juga mengalami pelemahan indeks harga residential bahkan cenderungnegatif, seperti Bengaluru, Bombay, dan Kuala Lumpur," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper