Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembalian Pesawat ke Lessor Jadi Strategi Bertahan Maskapai

Pengembalian pesawat lebih awal tersebut diperkirakan bisa bisa mengurangi beban finansial maskapai hingga US$250.000 hingga US$400.000 per pesawat dalam sebulan.
Pesawat Lion Air terparkir di Apron Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat Lion Air terparkir di Apron Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) dan Lion Air Group bisa menarik napas lebih panjang dan mengurangi beban finansialnya setelah mengembalikan sejumlah pesawatnya kepada lessor.

Pemerhati penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soedjatman mengatakan pengembalian pesawat oleh Garuda dan Lion Group tersebut rata-rata dilakukan sebelum berakhirnya jatuh tempo kontrak sewa pesawat.

Dengan demikian, lanjutnya, hal ini menunjukkan mulai adanya pengertian dan kesepakatan antara lessor dan maskapai dalam menghadapi masalah yang sama-sama menyulitkan selama pandemi Covid-19.

Gerry mengestimasikan dengan pengembalian pesawat lebih awal tersebut setidaknya maskapai bisa mengurangi beban finansial hingga US$250.000 hingga US$400.000 per pesawat dalam sebulan. Kendati, lanjutnya, masih terdapat tunggakan sewa sebelumnya yang mesti dibayarkan oleh maskapai kepada lessor.

“Lumayan mengurangi beban berjalan [maskapai]. Tapi pasti ada tunggakan lease yang masih harus dibayar. Lumayan itu 1 pesawat bisa US$250.000 sampai US$400.000 sebulan.Tentu ini memperpanjang survivability maskapai,” katanya, Senin (9/8/2021).

Menurutnya, dengan pengembalian yang lebih dini tersebut juga bisa dialokasikan oleh lessor kepada maskapai negara-negara lain yang sedang membutuhkan pesawat tersebut. Alhasil, hal ini juga tidak menyebabkan kerugian yang besar bagi pihak lessor.

Sebagai bentuk efisiensi lebih jauh setelah upaya memulangkan kembali pesawat, Gerry maskapai diprediksikan menempuh langkah pengurangan karyawan baik sementara maupun permanen. Keputusan tersebut memang merupakan langkah yang berat tetapi mungkin memang sudah waktunya dengan pandemi yang belum berujung.

Sebagai informasi, saat ini maskapai mengoperasikan pesawat udara melalui dua skema atau pola. Pertama finance lease yakni sewa beli. Kedua, operating lease, yaitu sewa pesawat udara.

Terkait sewa pesawat ini, Lion Air Group menyampaikan telah menghormati perjanjian yang telah disepakati dalam kontrak dengan menjalankan seluruh kewajiban pembayaran dan pemeliharaan pesawat udara. Tetapi, dalam kondisi dan situasi masa waspada pandemi Covid-19 perseroan memutuskan melakukan restrukturisasi dengan mitra.

Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan keputusan ini digunakan untuk melakukan perbaikan yang tujuan akhirnya adalah memperbaiki serta memaksimalkan kinerja yang dijalankan perusahaan. Lion Air Group sangat perlu melakukan evaluasi kinerja dan melakukan perbaikan agar tetap tumbuh dan dapat bersaing.

Danang menjelaskan dari sebanyak 299 pesawat udara yang dioperasikan baik skema finance lease maupun operating lease, terdapat 6 unit yang dikirim ke Alice Spring, Australia, lokasi yang disepakati bersama lessor.

Keputusan tersebut diambil dengan penjelasan bahwa Lion Air Group sudah melakukan negosiasi dengan semua mitra, 90 persen ada kesepakatan serta solusi terbaik selama masa pandemi Covid-19.

“Menurut hemat kami, solusi ini tepat dan menjadi salah satu solusi terbaik, mengingat kondisi pasar yang ada saat ini mengalami penurunan sehingga perlu mengurangi jumlah pesawat udara,” katanya.

Danang mengharapkan kondisi ini dapat memberikan dampak lebih efisien serta mampu menyesuaikan kapasitas angkut penumpang dan kargo. Selain tentunya juga mendukung operasi dan kinerja Lion Air Group, karena setelah proses restrukturisasi, biaya mengalami penurunan.

Berdasarkan tangkapan radar, sebanyak 9 unit pesawat Garuda Indonesia juga terpantau terbang menuju Alice Spring, Australia untuk dikembalikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper