Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Produsen Chip Turun Setelah Beijing Beri Lampu Kuning untuk Spekulan

Pekan lalu pemerintah China menyatakan regulator tidak akan menunjukkan toleransi dalam menindak spekulan di pasar chip, yang kemudian mendorong saham terkait lebih rendah pada hari ini, Senin (9/8/2021).
Chipset 5G Kelas Menengah Baru dari MediaTek./istimewa
Chipset 5G Kelas Menengah Baru dari MediaTek./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Giliran industri microchip China merasakan panasnya pengawasan peraturan Beijing.

Pekan lalu pemerintah menyatakan regulator tidak akan menunjukkan toleransi dalam menindak spekulan di pasar chip, yang kemudian mendorong saham terkait lebih rendah pada hari ini, Senin (9/8/2021).

Dilansir Bloomberg, saham perusahaan chip terbesar China, Semiconductor Manufacturing International Corp. turun sebanyak 5,5 persen di Hong Kong, sementara Hua Hong Semiconductor Ltd. jatuh 8,6 persen, menuju penurunan terburuk dalam hampir tiga bulan. Will Semiconductor Co. yang terdaftar di Shanghai turun 6,6 persen, sementara Hubei Tech Semiconductors Co. turun 6,6 persen.

Bagi investor, peringatan tersebut menghadirkan tantangan lain dalam lanskap peraturan yang semakin tidak pasti, segera setelah peluncuran penyelidikan bulan ini terhadap kemungkinan manipulasi harga chip, mendinginkan sektor yang telah tertekan kekurangan semikonduktor global.

SMIC juga telah reli tahun ini di tengah taruhan bahwa perusahaan semikonduktor akan mendapat manfaat dari sumbangan negara, bahkan ketika Beijing melakukan tindakan keras yang lebih luas di sektor teknologi yang menjerat perusahaan seperti Alibaba Group Holding Ltd. dan Tencent Holdings Ltd.

Dalam sebuah laporan Jumat pekan lalu, media pemerintah CCTV mengatakan bahwa beberapa distributor chip mobil telah secara jahat menaikkan harga. Ini mendesak penjual untuk disiplin dan menahan diri dari penimbunan komponen.

Kekurangan chip global yang berkepanjangan telah menaikkan harga, memperumit upaya China untuk mendapatkan pengaruh dalam komponen canggih yang digunakan pada perangkat mulai dari ponsel cerdas hingga stasiun pangkalan. Pembuat mobil China, misalnya, mengimpor sekitar 90 persen dari chip kelas atas yang mereka butuhkan.

Pedagang dengan hati-hati mencari tanda-tanda seperti apa sektor lain yang selanjutnya dapat ditargetkan oleh Beijing setelah larangan keuntungan untuk perusahaan pendidikan memicu aksi jual bulan lalu, di tengah kekhawatiran atas tindakan keras lebih lanjut dalam permainan digital, rokok elektrik, dan properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper