Bisnis.com, JAKARTA - Apple melaporkan perolehan pendapatan kuartal kedua yang lebih kuat kemarin, Selasa (27/7/2021). Kinerja tersebut menghancurkan ekspektasi Wall Street.
Setiap lini produk utama Apple tumbuh lebih dari 12 persen setiap tahun. Secara keseluruhan, penjualan Apple naik 36 persen dari kuartal Juni tahun lalu. Penjualan iPhone meningkat hampir 50 persen setiap tahun.
Namun, saham Apple justru turun lebih dari 2 persen dalam perdagangan yang diperpanjang. Saham produsen iPhone ini turun setelah Apple memperingatkan pertumbuhan pendapatannya pada kuartal selanjutnya yang berakhir September, tidak akan sekuat Juni.
Apple pun tidak memberikan panduan formal untuk tahun depan. Namun, dilansir oleh CNBC International, CFO Apple Luca Maestri mengatakan Apple mengharapkan pertumbuhan dua digit dari tahun ke tahun saat ini.
Maestri mengatakan bahwa Apple memperkirakan pertumbuhan kurang dari 36 persen pada kuartal September karena faktor nilai tukar mata uang asing. Pertumbuhan yang lebih rendah tampak dalam bisnis layanannya dan merupakan imbas dari kendala pasokan untuk iPhone dan iPad.
CEO Apple Tim Cook mengatakan bahwa Apple melihat kendala pasokan terkait dengan "silikon" (istilah umum untuk chip komputer) yang akan mempengaruhi penjualan iPhone dan iPad pada kuartal ketiga mendatang.
Baca Juga
Apple juga memiliki pencapaian kuartalan yang kuat untuk wilayah China, serta Taiwan dan Hong Kong. Apple melaporkan penjualan US$14,76 miliar di wilayah tersebut, naik 58 persen dari kuartal yang sama tahun lalu. Sementara itu, penjualan Amerika naik hampir 33 persen dari tahun ke tahun menjadi US$39,57 miliar.