Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia akhirnya keluar dari resesi setelah ekonomi pada kuartal II/2021 tumbuh 7,07 persen. Akan tetapi pemerintah tidak boleh bangga.
Ekonom Senior Faisal Basri mengatakan bahwa ibarat dalam pertandingan olimpiade, pemerintah jangan membandingkan dengan diri sendiri. Tidak akan mendapatkan medali.
“Nah, kalau dibandingkan dengan Singapura, kecepatan recovery-nya [pemulihan] sekitar 27 persen. Sementara Indonesia kecepatannya hanya sekitar 14 persen,” katanya pada diskusi virtual, Jumat (6/8/2021).
Kecepatan pemulihan ini Faisal bandingkan antara kuartal II/2021 dengan periode yang sama tahun lalu. Singapura tumbuh 14,3 persen pada kuartal II tahun ini dan pada 2020 negatif 5,8 persen. Sementara Indonesia yang tahun ini tumbuh 7,07 persen, pada 2020 negatif 5,32 persen.
Berdasarkan data tersebut, Faisal menyimpulkan Indonesia paling lambat. Singapura menjadi yang tertinggi, disusul Uni Eropa, Filipina, Amerika Serikat, dan Tiongkok.
Oleh karena itu, jika disamakan dengan olimpiade, Indonesia tidak layak mendapatkan medali. Beberapa indikator lain juga menyebutkan Tanah Air pemulihannya paling lambat.
“Misalnya Nikkei dari 120 negara yang dihitung, Indonesia ada di peringkat 120. Bloomberg dari 53 negara, Indonesia di peringkat 53. Sedangkan The Economist, Indonesia peringkat 3 dari bawah,” jelasnya.