Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Faisal Basri Paparkan Pemulihan Ekonomi RI Lebih Lambat Ketimbang Negara Lain

Ekonom Senior Faisal Basri mengatakan kecepatan pemulihan Indonesia lebih lambat dibandingkan dengan negara lain.
Pakar Ekonomi Faisal Basri di Jakarta, Selasa (10/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pakar Ekonomi Faisal Basri di Jakarta, Selasa (10/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia akhirnya keluar dari resesi setelah ekonomi pada kuartal II/2021 tumbuh 7,07 persen. Akan tetapi pemerintah tidak boleh bangga.

Ekonom Senior Faisal Basri mengatakan bahwa ibarat dalam pertandingan olimpiade, pemerintah jangan membandingkan dengan diri sendiri. Tidak akan mendapatkan medali.

“Nah, kalau dibandingkan dengan Singapura, kecepatan recovery-nya [pemulihan] sekitar 27 persen. Sementara Indonesia kecepatannya hanya sekitar 14 persen,” katanya pada diskusi virtual, Jumat (6/8/2021).

Kecepatan pemulihan ini Faisal bandingkan antara kuartal II/2021 dengan periode yang sama tahun lalu. Singapura tumbuh 14,3 persen pada kuartal II tahun ini dan pada 2020 negatif 5,8 persen. Sementara Indonesia yang tahun ini tumbuh 7,07 persen, pada 2020 negatif 5,32 persen.

Berdasarkan data tersebut, Faisal menyimpulkan Indonesia paling lambat. Singapura menjadi yang tertinggi, disusul Uni Eropa, Filipina, Amerika Serikat, dan Tiongkok.

Oleh karena itu, jika disamakan dengan olimpiade, Indonesia tidak layak mendapatkan medali. Beberapa indikator lain juga menyebutkan Tanah Air pemulihannya paling lambat.

“Misalnya Nikkei dari 120 negara yang dihitung, Indonesia ada di peringkat 120. Bloomberg dari 53 negara, Indonesia di peringkat 53. Sedangkan The Economist, Indonesia peringkat 3 dari bawah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper