Bisnis.com, JAKARTA - Jepang meminta perluasan pembatasan keadaan darurat ke delapan prefektur lainnya untuk memerangi lonjakan kasus Covid-19.
Menteri Perekonomian Jepang Yasutoshi Nishimura menyatakan permintaan itu diajukan akibat kekhawatiran tentang kerentanan sistem medis negara itu di lokasi tuan rumah Olimpiade Tokyo dan di tempat lain.
Para pejabat telah memperingatkan bahwa infeksi virus Corona melonjak pada kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kasus-kasus baru mencapai rekor tertinggi di Tokyo sehingga menghantui Olimpiade dan menambah keraguan atas penanganan pandemi oleh pemerintah.
Nishimura, yang memimpin Satgas Pandemi Covid-19 Jepang, membuat proposal pada pertemuan para ahli yang diharapkan akan segera ditandatangani seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (5/8/2021).
Enam prefektur termasuk kota tuan rumah Olimpiade Tokyo sudah berada dalam keadaan darurat penuh hingga 31 Agustus, sedangkan lima perfektur lainnya berada di bawah arahan "kuasi-darurat" yang kurang ketat.
Menurut laman Worldometers.info pagi ini, akumulasi kasus Covid-19 di Jepang tercatat 956.407 atau berada diperingkat 33 dunia di bawah Pakistan dan Portugal.
Tambahan kasus baru sehari terakhir tercatat 12.076 dan angka kematian harian hanya sebanyak 15 orang di negara berpenduduk 126 juta jiwa tersebut.
Sementara itu, total kematian sejak pandemi tercatat sebanyak 15.219 orang atau jauh di bawah Indonesia yang tercatat di atas seratus ribu orang atau 100.636 jiwa.