Bisnis.com, JAKARTA – Pemulihan yang dialami sejumlah negara mitra dagang Indonesia berhasil mendongkrak ekspor-impor RI pada kuartal II/2021. Tren tersebut dikatakan menjadi faktor utama dalam perbaikan pemulihan ekonomi Tanah Air pada kuartal kedua tahun ini.
Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi RI kuartal II/2021 tumbuh 3,31 persen secara kuartalan, sedangkan secara tahunan tumbuh 7,07 persen. Secara kumulatif dari Januari-Juni 2021 dibandingkan dengan Januari-Juni 2020 tumbuh 3,10 persen.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pemulihan ekonomi dialami oleh negara-negara mitra dagang Indonesia pada periode yang sama, antara lain China yang tumbuh 7,9 persen yoy; Amerika Serikat 12,2 persen yoy; Singapura 14,3 persen yoy.
Kemudian Korea Selatan 5,9 persen yoy; Vietnam 6,6 persen yoy; Hong Kong 7,5 persen yoy; dan Uni Eropa sebesar 13,2 persen yoy.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan total ekspor-impor RI kuartal II/2021 meningkat seiring dengan perbaikan ekonomi negara mitra dagang RI tersebut. Di antaranya, ekspor sektor pertanian 13,24 persen yoy dan industri 51,76 persen yoy.
"Peningkatan ekspor tersebut memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2021," ujar Margo dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8/2021).
Demikian juga dengan pertumbuhan impor, sambungnya, yang menandai permintaan domestik untuk bahan baku tinggi sehingga menunjukan ada perbaikan dan aktivitas yang tinggi di perekonomian dalam negeri pada kuartal II/2021.
Pertumbuhan dialami oleh 3 indikator impor, antara lain barang konsumsi yang tumbuh sebesar 31,50 persen yoy; bahan baku/penolong; 57.80 persen yoy; dan barang modal sebesar 29,11 persen yoy.
Margo mengatakan pertumbuhan impor barang modal menandai peningkatan aktivitas produksi di berbagai sektor. Pertumbuhan impor barang modal dan barang konsumsi juga menandai konsumsi dalam negeri mengalami peningkatan pada periode tersebut.