Bisnis.com, JaKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga perdagangan besar (IHPB) pada Juli 2021 mengalami inflasi sebesar 0,09 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan secara tahun kalender, inflasi IHPB mencapai 1,57 persen (year-to-date/ytd) dan 2,71 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan sektor, inflasi tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian yang tercatat sebesar 0,73 persen mtm.
“Sektor pertambangan dan penggalian memberikan andil 0,01 persen mtm, terjadi inflasi karena kenaikan harga komoditas batubara dan bijih emas,” katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (2/8/2021).
Sementara, sektor yang memberikan andil terbesar adalah sektor industri dengan inflasi sebesar 0,12 persen mtm dan memberikan andil kepada inflasi sebesar 0,09 persen mtm.
Di sisi lain, sektor pertanian mengalami deflasi sebesar -0,08 persen mtm. Penyebab utama deflasi dikarenakan adanya penurunan harga pada komoditas ayam ras, telur ayam ras, dan kelapa.
Baca Juga
BPS mencatat, laju inflasi IHPB konstruksi juga mengalami perlambatan. Inflasi IHPB pada Juli 2021 tercatat sebesar 0,36 persen mtm, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,61 persen mtm.
Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal dengan inflasi sebesar 0,46 persen dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,13 persen.