Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan komponen inti pada Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 0,07 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono mengatakan peningkatan inflasi inti pada Juli 2021 tersebut melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Terlihat pada juli 2021 inflasi inti secara bulanan 0,07 persen, dilihat polanya sampai Mei 2021 naik, tapi ke Juli 2021 mengalami penurunan, namun masih positif,” katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (2/8/2021).
Margo menjelaskan, jika dilihat berdasarkan komoditasnya, obat dengan resep memberikan andil sebesar 0,003 persen dan sabun deterjen memberikan andil sebesar 0,02 persen.
Sementara itu, komoditas yang menghambat inflasi pada komponen inti adalah emas perhiasan yang memberikan andil terhadap inflasi inti sebesar 0,01 persen.
Pada komponen lainnya, BPS mencatat inflasi harga bergejolak atau volatile food pada Juli 2021 tercatat sebesar 0,14 persen. Komoditas pendorongnya yaitu cabai rawit, tomat, cabai merah, bawang merah, sawi, dan tahu mentah.
Baca Juga
Di samping itu, komponen harga yang diatur pemerintah atau administered price pada Juli 2021 juga mencatat inflasi sebesar 0,05 persen.
“Penyumbang inflasi pada komponen administered price adalah rokok kretek filter dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,01 persen,” jelasnya.
Adapun, IHK pada Juli 2021 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,08 persen. Secara tahun kalender, tingkat inflasi pada Juli 2021 tercatat mencapai 0,81 persen (year-to-date/ytd) dan secara tahunan mencapai 1,52 persen (year-on-year/yoy).