Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Senat AS Voting RUU Infrastruktur Biden Minggu Ini, Lolos Enggak Ya?

RUU itu akan memberikan pemasukan terbesar dari pengeluaran federal AS untuk infrastruktur dalam beberapa dekade.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Para senator yang merundingkan paket infrastruktur senilai US$550 miliar menyelesaikan teks undang-undang mereka Minggu, (1/8/2021), menggerakkan Senat selangkah lebih dekat ke kemungkinan pengesahan minggu ini.

Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer mengatakan pihaknya akan siap untuk memberikan suara pada RUU bipartisan dalam hitungan hari.

Kelompok bipartisan yang merundingkan rencana tersebut menghabiskan sebagian besar hari Minggu untuk menyisir RUU setebal 2.701 halaman sebelum diajukan ke Senat.

“Tidak ada pihak yang mendapatkan semua yang mereka inginkan,” kata Senator Utah Mitt Romney, seorang anggota Partai Republik dari kelompok itu, dilansir Bloomberg, Senin (2/8/2021).

Setelah pemungutan suara Senat, tindakan akhir kongres tidak akan datang sampai setelah DPR kembali dari reses pada September.

RUU itu akan memberikan pemasukan terbesar dari pengeluaran federal AS untuk infrastruktur dalam beberapa dekade.

Anggaran ini mencakup sekitar US$110 miliar dalam pengeluaran baru untuk jalan dan jembatan, US$73 miliar untuk peningkatan jaringan listrik, US$66 miliar untuk kereta api dan Amtrak, dan US$65 miliar untuk ekspansi broadband. Anggaran juga menyediakan US$55 miliar untuk air minum bersih dan US$39 miliar untuk fasilitas transit.

Kelompok bipartisan telah melewati beberapa tenggat waktu untuk menyelesaikan undang-undang di tengah menit-menit terakhir tawar-menawar atas ketentuan transit, broadband dan proyek air, di antara isu-isu lainnya.

Dua senator yang terlibat dalam negosiasi, Susan Collins dari Partai Republik dari Maine dan Demokrat Joe Manchin dari West Virginia, mengatakan bahwa mereka mengharapkan undang-undang tersebut mendapat dukungan kuat di Senat.

“Kami ingin selesai pada hari Kamis. Kami ingin melanjutkan," kata Manchin.

Schumer mengatakan Senat akan segera beralih ke resolusi anggaran yang menetapkan prosedur yang dikenal sebagai rekonsiliasi. Hal itu akan memungkinkan Demokrat untuk meloloskan sebagian besar agenda Presiden Joe Biden tanpa menghadapi filibuster oleh Partai Republik.

Schumer telah berkomitmen untuk menggerakkan RUU infrastruktur dan resolusi anggaran secara bersamaan untuk menjaga sayap progresif dan moderat Demokrat di DPR dan Senat tetap bersatu.

Kerangka anggaran, yang akan memungkinkan RUU nanti termasuk pengeluaran untuk perawatan anak, pendidikan dan cuti berbayar serta kenaikan pajak untuk orang kaya dan perusahaan, akan membutuhkan semua suara Demokrat di Senat, di mana partai-partai memiliki perbedaan suara 50-50. Di DPR, Ketua DPR Nancy Pelosi hanya bisa menyisihkan tiga suara Demokrat.

Namun, Manchin dan Senator Demokrat Kyrsten Sinema dari Arizona telah menyatakan keberatan tentang label harga US$ 3,5 triliun yang saat ini sedang dibahas, sementara kelompok progresif termasuk Perwakilan New York Alexandria Ocasio-Cortez memperingatkan bahwa dia dan sekutunya memiliki cukup suara untuk menenggelamkan rencana infrastruktur jika prioritas mereka tidak dibahas dalam paket anggaran.

Pelosi mengatakan dia tidak akan menyepakati RUU infrastruktur bipartisan sampai Senat menindaklanjuti paket anggaran Demokrat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper