Bisnis.com, JAKARTA — PT Panasonic Manufacturing Indonesia memasok produk AC dan kipas angin untuk memenuhi kebutuhan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Pasar Rumput, Asrama Haji, Rusun di Semarang, serta RS Darurat Covid-19 di Medan dan Padang.
Perusahaan juga akan memasok produk AC dan kipas angin di RS Modular Covid-19 di Tanjung Duren, Nagrak Cilincing, dan Solo.
Vice President PT Panasonic Manufacturing Indonesia Daniel Suhardiman mengatakan produk AC dan Kipas Angin yang dipasok panasonic untuk berbagai rumah sakit darurat di atas merupakan hasil produksi dalam negeri. Nilaj Tingkat Kandungan Dalam Negeri atau TKDN pun mencapai 40 persen.
"Pada masa pandemi saat ini, kecepatan pasok merupakan hal yang sangat penting mengingat kebutuhan tersebut sifatnya darurat dan harus selesai dalam waktu yang singkat. Jadi, kami harus siap dalam memenuhi permintaan tersebut sampai memberikan dukungan instalasi dalam waktu yang sangat singkat," katanya melalui siaran pers, Senin (2/8/2021).
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier mengemukakan saat ini terjadi peningkatan kapasitas produksi elektronika untuk pendukung fasilitas kesehatan. Hal itu misalnya terlihat dari lonjakan permintaan terhadap produk AC dan kipas angin.
Untuk itu, pemerintah berharap dukungan yang maksimal dari industri elektronika dalam negeri agar dapat memenuhi permintaan dalam waktu yang relatif singkat.
Baca Juga
"Sektor industri merupakan motor penggerak dalam perekonomian nasional. Berjalannya aktivitas industri tentunya menunjang kesejahteraan dari para pekerjanya serta dapat memacu roda ekonomi wilayah, bahkan meningkatkan penerimaan devisa,” ujar Taufiek.
Taufiek menambahkan, perusahaan industri dan kawasan industri yang telah memiliki IOMKI dapat memprioritaskan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor sehingga turut mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional.
Adapun satu sektor yang berperan penting adalah industri elektronika yang juga termasuk dalam sektor esensial dan dapat beroperasi dengan kapasitas 50 persen.