Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral China Pertahankan Tekanan pada Pasar Crypto

People's Bank of China (PBOC) dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya juga akan mengawasi perusahaan platform keuangan untuk memperbaiki praktik mereka sesuai dengan peraturan.
Kantor pusat People's Bank of China di Beijing/ Bloomber - Qilai Shen
Kantor pusat People's Bank of China di Beijing/ Bloomber - Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral China berjanji untuk mempertahankan tekanan regulasi yang berat pada perdagangan dan spekulasi cryptocurrency setelah meningkatkan pengawasannya pada awal tahun ini.

Dilansir Bloomberg, Minggu (1/8/2021), People's Bank of China (PBOC) dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya juga akan mengawasi perusahaan platform keuangan untuk memperbaiki praktik mereka sesuai dengan peraturan. Pembuat kebijakan bertemu pada Jumat (30/7/2021) untuk membahas prioritas kerja untuk paruh kedua tahun ini.

China mempertajam tindakan kerasnya yang paling intens terhadap perdagangan dan penambangan crypto sejak 2017 dalam beberapa bulan terakhir, setelah lonjakan Bitcoin dan mata uang lainnya meningkatkan kekhawatiran pihak berwenang atas risiko penipuan, pencucian uang, dan penggunaan energi yang berlebihan.

Bank sentral juga memberlakukan serangkaian tindakan regulasi yang menargetkan perilaku monopolistik di platform pembayaran online seperti Ant Group Co. selama setahun terakhir.

PBOC akan bertindak untuk mencegah risiko keuangan besar dan mendorong penurunan jumlah lembaga keuangan berisiko tinggi di provinsi-provinsi utama, menurut pernyataan itu.

Selain itu, bank sentral juga akan mempercepat pekerjaannya untuk menciptakan undang-undang stabilitas keuangan, yang diusulkan oleh Wakil Gubernur Liu Guiping pada Maret.

PBOC menegaskan kembali bahwa kebijakan moneternya yang hati-hati akan fleksibel, tepat sasaran, dan masuk akal.

Lembaga itu bersumpah untuk menerapkan desain kebijakan 'lintas-siklus' yang baik, sebuah istilah yang ditafsirkan secara luas, yang berarti pihak berwenang akan menggunakan kerangka waktu yang lebih lama ketika mempertimbangkan dukungan kebijakan dan akan menghindari stimulasi ekonomi yang berlebihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper