Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Level 3-4 Diterapkan hingga 2 Agustus, Ini Harapan Pedagang Pasar

APPSI meminta kepada pemerintah agar tidak memberlakukan pedagang seolah-olah seperti teroris saat melakukan penertiban.
Aktivitas pedagang dan konsumen di pasar tradisional, Peunayong, Banda Aceh, Aceh, Jumat (11/1/2019)./ANTARA-Irwansyah Putra
Aktivitas pedagang dan konsumen di pasar tradisional, Peunayong, Banda Aceh, Aceh, Jumat (11/1/2019)./ANTARA-Irwansyah Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) meminta kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk lebih manusiawi dalam menjalankan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

APPSI juga berharap pemerintah memberi bantuan subsidi kepada para pedagang yang saat ini sedang kesulitan secara finansial.

Wakil Ketua Umum APPSI Ngadiran meminta kepada pemerintah agar tidak memberlakukan pedagang seolah-olah seperti teroris saat melakukan penertiban.

“Teman-teman kan sekadar mencari makan, kecuali teman pedagang dikasih bantuan, untuk tidak melakukan dagang. Kalau hanya dilarang dan ditindak dengan kasar. Itu tidak baik,” kata Ngadiran, Minggu (26/7/2021).

Ngadiran mengatakan Appsi telah mengirim surat kepada pemerintah sebanyak tiga kali, meminta agar para pedagang dibantu baik berupa pengurangan kewajiban retribusi, hingga diberikan bantuan langsung tunai agar mereka tetap dapat bertahan. Sayangnya, setiap surat yang dikirim, tak pernah digubris oleh pemerintah.

Padahal data yang dikirimkan adalah data faktual kondisi di lapangan. Banyak pedagang yang sudah tidak kuat dan kelaparan. Mereka membutuhkan bantuan, lebih dari sekadar perpanjangan jam buka operasional pasar.

Mengenai jam buka pasar yang diperpanjang hingga pukula 15.00 WIB pada PPKM level 3-4 kali ini, menurut Ngadiran memberi sedikit harapan namun tidak menyelesaikan masalah.

Dia menuturkan masalah utama saat ini adalah daya beli masyarakat yang menurun. Pasar sepi meski pasar telah dibanjiri pedagang.

“Sekarang itu daya belinya yang ambruk. Mau buka sampai malam pun pembelinya tidak ada. Selain karena online sebagai kompetitor, kalau ada daya beli, pasar tetap ada orang,” kata Ngadiran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper