Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian PUPR menargetkan pembangunan 13 bendungan selesai pada akhir 2022. Salah satunya berada di Pulau Bali yakni Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan tersebut bertujuan untuk memenuhi misi ketahanan pangan dan ketersediaan air nasional, khususnya Pulau Bali sebagai destinasi pariwisata internasional di Indonesia.
Bendungan Tamblang merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan untuk menambah tampungan air sehingga kontinuitas suplai air baku dan irigasi ke sawah terjaga.
Basuki menjelaskan bahwa potensi air di Indonesia cukup tinggi, yakni 2,7 triliun meter kubik per tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar meter kubik per tahun di mana yang sudah dimanfaatkan sekitar 222 miliar meter kubik per tahun untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.
“Namun potensi sebesar itu, keberadaannya tidak sesuai dengan ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air. Dengan begitu pada saat musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk penampungan air,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (17/7/2021).
Bendungan Tamblang diproyeksi memiliki kapasitas tampungan sebesar 7,6 juta meter kubik untuk memenuhi kebutuhan air irigasi D.I Bungkulan dan D.I Bulian seluas 588 Hektar (Ha). Di samping itu, juga bermanfaat sebagai penyediaan air baku dengan debit 510 liter/detik, menambah cadangan listrik (PLTM) sebesar 0,54 MW, pengendalian banjir, kawasan konservasi, dan potensi pariwisata baru di Bali utara.
Pembangunan bendungan dikerjakan oleh kontraktor PT.PP-Adijaya (KSO) dengan nilai kontrak sebesar Rp 816 miliar. Saat ini progres konstruksinya mencapai 51.72 persen dan ditargetkan selesai pada 2022.
Bendungan Tamblang memiliki luas lahan 73 hektare dengan sumber air berasal dari Tukad Daya. Bendungan ini merupakan bendungan dengan tipe Rock Fill Dam dengan Inti Tegak puncak 260 meter dan lebar puncak 12 meter, dilengkapi terowongan pengelak tipe tunnel tapal kuda dengan diameter 4,50 meter.
Pembangunan bendungan tersebut akan menambah jumlah tampungan air di Provinsi Bali yang terkenal dengan sejumlah destinasi pariwisata bertaraf internasional.
Sebelumnya telah dibangun Bendungan Titab Kabupaten Buleleng (2011-2015) dengan kapasitas tampung 12,80 juta meter kubik, Bendungan Benel Kabupaten Jembrana selesai 2010 kapasitas 1,9 juta meter kubik, Bendungan Telaga Tunjung Kabupaten Tabanan selesai 2007 dengan kapasitas 1,26 juta meter kubik, Bendungan Grokgak Kabupaten Buleleng selesai 1997 dengan kapasitas 3,1 juta meter kubik, dan Bendungan Palasari Kabupaten Jembrana selesai 1989 dengan kapasitas 8 juta meter kubik