Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

BI Prediksi Inflasi Tipis 0,02 Persen di Juli 2021, Cabai Rawit Jadi Pemicu

Penyumbang utama inflasi pada Juli 2021 hingga minggu kedua, yaitu komoditas cabai rawit sebesar 0,03 persen mtm, serta tomat, bawang merah, bayam, kangkung dan kacang panjang masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.
Maria Elena
Maria Elena - Bisnis.com 11 Juli 2021  |  11:11 WIB
BI Prediksi Inflasi Tipis 0,02 Persen di Juli 2021, Cabai Rawit Jadi Pemicu
Petani memanen cabai rawit yang dikembangkan pada lahan terlantar bekas tanaman ganja di kawasan Gunung Lamteba, Desa Lambada, Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu (2/4). - Antara/Ampelsa

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu kedua Juli 2021 memperkirakan perkembangan harga akan mengalami inflasi tipis sebesar 0,02 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juli 2021 secara tahun kalender sebesar 0,76 persen [year-to-date/ytd], dan secara tahunan sebesar 1,46 persen [year-on-year/yoy],” kata Kepala Departemen Komunikasi BI dalam siaran persnya yang dikutip Bisnis, Minggu (11/7/2021).

Erwin menyampaikan, penyumbang utama inflasi pada Juli 2021 hingga minggu kedua, yaitu komoditas cabai rawit sebesar 0,03 persen mtm, serta tomat, bawang merah, bayam, kangkung dan kacang panjang masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.

Sementara, beberapa komoditas diperkirakan mengalami deflasi, di antaranya daging ayam ras sebesar sebesar -0,07 persen mtm, telur ayam ras sebesar -0,02 persen mtm, emas perhiasan sebesar -0,02 persen mtm, serta jeruk dan cabai merah masing-masing sebesar -0,01 persen mtm.

Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juni 2021 terjadi deflasi sebesar -0,16 persen mtm. Dari 90 kota pantauan BPS, 56 kota mengalami deflasi dan 34 kota mengalami inflasi.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,71 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,12 persen, kelompok transportasi sebesar 0,35 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

Erwin mengatakan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

BI juga kan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank indonesia Inflasi cabai rawit
Editor : Hadijah Alaydrus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top