Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia National Shipowner's Association (INSA) menilai kinerja arus barang dan pelayaran pada semester I/2021 ini masih lebih baik dibandingkan dengan semester I/2020 seiring dengan komitmen pemerintah agar arus distribusi logistik nasional tetap berjalan.
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto menuturkan saat ini kondisi pelaku usaha berada di posisi sulit, dengan tingginya ketidakpastian akibat peningkatan kasus positif Covid-19.
Secara umum, dia berpendapat dengan tetap berjalannya arus distribusi logistik nasional, ekonomi masih berjalan baik. Kendati demikian, tekannya, ekonomi masih berada dalam posisi yang sangat jauh untuk pulih dari level prapandemi.
Indikator lainnya adalah nilai ekspor yang juga terus bertumbuh, meski masih terkendala kelangkaan petikemas yang memukul sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal ini dikarenakan tidak adanya kontrak jangka panjang yang dimiliki oleh UMKM.
Di samping itu, sambungnya, pelaku usaha juga lebih siap karena pandemi sudah berjalan lebih satu tahun berjalan. INSA pun masih memonitor dan menginventarisasi masalah dan kinerja masing-masing bidang pelayaran.
“Terkait dengan realisasi target, sejak awal terjadi pandemi tahun lalu, perusahaan pelayaran kesulitan untuk menetapkan target sehingga tentu tidak mematok kinerja yang muluk-muluk. Karena di kondisi seperti ini, bisa bertahan saja sudah bagus,” ujarnya, Jumat (9/7/2021).
Dia memaparkan kinerja dan kondisi logistik nasional mengalami penurunan pada masa awal pandemi Covid-19. Secara angka, tiap sektor mengalami penurunan yang berbeda-beda. Hal itu juga menyebabkan pelaku usaha kesulitan memprediksi atau menetapkan target capaian pada 2021 karena pandemi masih terjadi hingga saat ini.
Namun, Carmelita optimis distribusi barang dan komoditas masih lebih baik dibandingkan dengan sektor angkutan penumpang. Sektor angkutan penumpang diakuinya terpukul telak oleh larangan mudik dan pembatasan pergerakan manusia untuk bepergian guna mencegah penyebaran virus Covid-19.