Bisnis.com, JAKARTA — PT Brantas Abipraya (Persero) menyatakan bahwa ada pergeseran jenis infrastruktur dalam perolehan kontrak baru pada paruh pertama 2021. Pandemi Covid-19 diduga menjadi sebab pergeseran segmen konstruksi tersebut.
Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas mengatakan bahwa perolehan kontrak perseroan pada semester I/2021 didominasi segmen jalan dan jembatan. Brantas Abipraya memiliki pangsa pasar tertinggi dalam konstruksi bendungan dan telah ditunjuk menjadi spesialis proyek bendungan oleh pemerintah.
"Hal ini dikarenakan proyek-proyek segmen sumber daya air yang dilelang memakan durasi yang panjang, sedangkan untuk segmen gedung dan bangunan masih sangat sedikit yang dilelang," katanya kepada Bisnis, Jumat (2/7/2021).
Selain itu, Miftakhul menduga pergeseran segmen konstruksi kontrak baru perseroan disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menunda beberapa lelang proyek bendungan untuk akibat refocusing untuk penanganan Covid-19.
Adapun, Miftakhul berujar pihaknya telah ditunjuk menjadi spesialis konstruksi bendungan dalam tim project management office Kementerian BUMN. Oleh karena itu, perseroan akan mengincar lima proyek konstruksi bendungan baru pada 2021.
Dia optimistis perseroan dapat memenangi lelang lima proyek bendungan tersebut. Pasalnya perusahaan memiliki kekuatan teknis dan finansial yang cukup.
"[Konstruksi bendungan] itu core business kami. Abipraya lahir dari bendungan," ucapnya.
Sebelumnya, Miftakhul menyatakan bahwa refocusing yang dialami oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR tidak akan memengaruhi performa perseroan. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh karakteristik konstruksi bendungan yang umumnya berkontrak tahun jamak.
Dengan demikian, perseroan tidak mengalami tekanan finansial yang terlalu berat. Brantas secara total akan berpartisipasi dalam pembangunan 16 bendungan sepanjang 2021 atau sekitar 33 persen dari total bendungan nasional pada tahun ini.