Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan realisasi program Padat Karya Tunai (PKT) tahun ini telah mencapai 47,1 persen atau senilai Rp10,94 triliun. Adapun, anggaran PKT sepanjang 2021 mencapai Rp23,24 triliun.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan pihaknya telah penyerapan tenaga kerja program PKT telah mencapai 755.816 orang. Angka tersebut telah mencapai 61 persen dari target serapan tenaga kerja sekitar 1,23 juta orang.
"Memang kita pacu sesuai dengan perintah Presiden pada saat rapat kabinet dan rapat kabinet terbatas. Karena itu, targetnya harus kita percepat,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (1/7/2021).
Endra berujar program PKT pihaknya merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menurutnya, PKT menyerap anggaran terbesar dari total anggaran program PEN selain program ketahanan pangan.
Kementerian PUPR mendata anggaran PKT berkontribusi sekitar 32,73 persen, sedangkan anggaran ketahan pangan mencapai 48,30 persen atau senilai Rp34,3 triliun. Endra berujar ada 20 kegiatan dalam program PKT Kementerian PUPR dengan tujuan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
"Pekerjaan PKT ini untuk konstruksi yang tidak membutuhkan dukungan teknologi dan tidak berisiko tinggi. PKT ini memang diperuntukkan untuk membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan sehingga mengurangi angka pengangguran," ucapnya.
Baca Juga
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan anggaran PKT tersebut merupakan hasil dari refocusing anggaran 2021 milik kementerian. Seperti diketahui, anggaran awal PKT tahun 2021 meningkat 90,8 persen dari anggaran awal senilai Rp12,18 triliun.
Menurutnya, hal tersebut sesuai arahan Kepala Negara untuk memperluas anggaran program padat karya dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dampak Pandemi Covid-19.
"Terdapat 20 kegiatan yang diharapkan dapat menyerap 1,23 juta tenaga kerja untuk mempercepat pemulihan ekonomi, sehingga akan memberikan kontribusi pada program Pemulihan Ekonomi Nasional pasca Pandemi Covid-19," ujarnya.