Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMI Manufaktur RI Dihantui Covid-19, Kemenkeu Bilang Geliat Industri Masih Berlanjut

peningkatan yang agak melambat terjadi pada aktivitas bisnis termasuk pada output dan new order dari eskpor. Hal tersebut disebabkan oleh adanya eskalasi kasus pandemi Covid-19.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu dalam Dialogue KiTa, Jumat (2/10/2020)/ Jaffry Prakoso-Bisnis
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu dalam Dialogue KiTa, Jumat (2/10/2020)/ Jaffry Prakoso-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan menyebut geliat industri masih terus berlanjut di Juni 2021, seiring dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur yang masih tetap berada di zona ekspansif pada angka 53,5.

Meski sedikit menurun dari bulan lalu yang sempat menyentuh 55,3, PMI Manufaktur RI masih berada di zona ekspansif selama 8 bulan berturut-turut.

Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu lalu menyatakan bahwa peningkatan yang agak melambat terjadi pada aktivitas bisnis termasuk pada output dan new order dari eskpor. Hal tersebut disebabkan oleh adanya eskalasi kasus pandemi Covid-19. Selain itu, penurunan juga mencerminkan sangat tingginya ekspansi PMI manufaktur bulan sebelumnya yang merupakan rekor level tertinggi.

Adapun, BKF menyebut kondisi bisnis secara keseluruhan masih berekspansi. Output dan permintaan domestik dan ekspor masih menunjukkan ekspansi. Kondisi ketenagakerjaan juga relatif stabil pada bulan Juni, seiring dengan penambahan jumlah tenaga kerja secara moderat yang berpengaruh pada peningkatan kapasitas produksi manufaktur.

Di sisi lain, gangguan dari peningkatan penyebaran varian Covid-19 menyebabkan terjadinya peningkatan penumpukan pekerjaan dan perlambatan dalam waktu pemenuhan pesanan.

Tekanan pada harga juga terus terjadi di mana kenaikan harga input dan output yang relatif cepat pada bulan Juni sehingga menjadi penyebab utama inflasi. Hal ini mendorong perusahaan mencari cara untuk meneruskan biaya kepada klien atau konsumen.

Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu menyatakan bahwa optimisme penguatan produksi masih bertahan di atas rata-rata historis survei. Namun, optimisme penguatan bisnis secara keseluruhan mulai dibayangi kecemasan atas peningkatan kasus Covid-19.

“Kondisi pemulihan ekonomi ke depan akan ditentukan oleh efektivitas upaya menurunkan kasus harian Covid-19. Sensitivitas ini telah kita lihat pada periode Q1 dimana PPKM Mikro diterapkan dan berhasil menurunkan kasus. Di sini terletak urgensi bagi seluruh pemangku kepentingan tidak hanya Pemerintah tetapi juga masyarakat luas untuk bisa bahu membahu menurunkan kasus Covid-19 dengan segera”, ujar Febrio seperti yang dikutip Bisnis dalam siaran pers, Kamis (1/7/2021).

Saat ini, pemerintah terus meningkatkan upaya testing yang telah melewati 100 ribu orang per hari. Di samping itu, pemerintah juga akan menerapkan PPKM darurat untuk menekan penularan kasus yang semakin meningkat.

Vaksinasi juga akan terus dipercepat. Pemerintah mencatat vaksinasi di bulan Juni meningkat signifikan dan menunjukkan konsistensi yang berada di kisaran 1 juta per hari.

Realisasi vaksinasi Juni pun telah mencapai 15,49 juta dosis atau naik lebih dari 100 persen dibandingkan dengan realisasi pada bulan Mei. Jumlah vaksin yang telah tersedia juga memadai untuk tercapainya target 1,5 juta suntikan per hari.

Tidak hanya penguatan penanganan Covid-19, pemerintah juga akan terus memastikan berbagai upaya dalam pemulihan ekonomi melalui bauran kebijakan terpadu yang tidak hanya dilakukan oleh otoritas fiskal, tetapi juga otoritas sektor riil, moneter dan keuangan.

“Agar dampak intervensi pemerintah semakin efektif, masyarakat luas diharapkan mengambil peran dengan terus melaksanakan protokol Kesehatan 5T,” pungkas Febrio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper