Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Kamar Dagang dan Industri (Kadin) perlu memandang pandemi Covid-19 dengan jangka panjang.
Oleh karena itu, dia mengajak agar pelaku usaha agar dapat memproduksi sendiri obat dan alat kesehatan sehingga dapat menciptakan kemandirian.
“Ini dapat menjadi sebuah fase untuk kemajuan riset dan inovasi khususnya pada sektor farmasi dalam negeri. Dalam Munas ini, pemerintah meminta Kadin Indonesia bersama dunia usaha dan lembaga penelitian nasional untuk bersama-sama berperan dalam strategi penyediaan vaksin Covid-19 secara mandiri yaitu Vaksin Merah Putih,” katanya pada acara yang dikutip melalui keterangan pers, Rabu (30/6/2021).
Airlangga menjelaskan bahwa selain untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, upaya tersebut juga diharapkan dapat menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.
Memasuki tahun 2021, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I/2021 terkontraksi 0,74 persen. Momentum pemulihan ekonomi terus berlanjut hingga pertengahan triwulan II/2021.
Dukungan dari konsumsi pemerintah telah mendorong perbaikan pada konsumsi rumah tangga dan investasi. Membaiknya permintaan domestik juga telah direspon dengan peningkatan aktivitas produksi di sektor usaha dan terus menunjukkan pemulihan.
Baca Juga
Indeks Keyakinan Konsumen terus meningkat ke level optimis di 104,4 pada bulan Mei. Sejalan dengan itu, Indeks PMI Manufaktur juga meningkat ke level tertinggi yakni 55,3.
“Sesungguhnya pertumbuhan ekonomi kita sudah berada dalam track yang benar. Investasi di Indonesia juga meningkat. Bapak Presiden confident pada triwulan II/2021 pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7 persen karena itu merupakan sesuatu yang terlihat. Kuncinya tetap Pemerintah sudah mengalokasikan anggaran untuk pemulihan ekonomi nasional,” jelas Airlangga.
Vaksinasi, tambah Airlangga menjadi game changer di tengah Covid-19. Seperti arahan Presiden Jokowi, Vaksinasi dipercepat dari 1 juta dosis perhari menjadi 2 juta sampai 2,5 juta dosis perhari.
“Hal ini dilakukan untuk mencapai target herd immunity. Jika pada semester pertama target belum tercapai karena masalah delivery vaksin. Sekarang kita sudah mendapat tambahan delivery vaksin,” ucapnya.